Itu adalah Hari Bumi tepat setelah Lady Rozemyne kembali ke Ehrenfest, dan di ruang pertemuan di gedung cendekiawan adalah pertemuan para cendekiawan magang dari semua kadipaten peringkat kesepuluh ke atas. Tentu saja, di sinilah ketidakhadirannya yang tiba-tiba akan mendapat perhatian paling besar, karena dia adalah awal dari begitu banyak tren.
"Maaf?" Aku bertanya. "Lady
Rozemyne sudah kembali ke kadipatennya?"
“Ya, karena dia pingsan dua kali
berturut-turut dengan cepat. Archduke sendiri yang memanggilnya kembali,” Hartmut memberi
tahu mereka yang berkumpul untuk pertemuan itu, tampak sedikit khawatir.
Aku telah melihat Lady Rozemyne pingsan saat
menghadiri pesta teh dengan Lady Hannelore, dan aku juga tahu bahwa seorang
pangeran telah hadir. Aku ada di sini pada pertemuan pertukaran informasi ini
dengan harapan menanyakan bagaimana kabar Lady Rozemyne, tetapi tampaknya
Hartmut dengan hati-hati mengendalikan berapa banyak yang diketahui. Dia
bermaksud untuk mempublikasikan tidak lebih dari fakta bahwa dia telah kembali
ke Ehrenfest karena kesehatan yang buruk, seperti yang dia lakukan tahun lalu.
Tapi
apakah semua orang akan puas dengan itu, aku bertanya-tanya?
Lady Rozemyne adalah sumber banyak sekali tren
Ehrenfest, dan semua pembicaraan tentangnya yang hanya isapan jempol segera
menghilang ketika kadipatennya menjalin kesepakatan perdagangan dengan
Klassenberg dan Kedaulatan. Lebih jauh lagi, meskipun makanan baru yang mereka
sajikan di pesta teh hanyalah kudapan, mereka yang diundang ke acara Ehrenfest
di Konferensi Archduke dikatakan terkejut dengan hidangan menggiurkan yang
mereka tawarkan.
Alhasil, peringkat Ehrenfest meningkat drastis, dan kadipaten peringkat teratas yang gagal mengamankan
kesepakatan perdagangan dengan mereka sekarang berusaha untuk setidaknya
membangun koneksi. Sebagian besar jarang bersosialisasi dengan Ehrenfest karena
netralitasnya selama perang saudara, akan tetapi sekarang semakin dekat dan dekat dengan
Kedaulatan, dan banyak yang ingin mempelajari Lady Rozemyne sebanyak mungkin, yang bertanggung jawab atas perubahan
mendadak ini. Aku mengamati sekeliling, bertanya-tanya apakah aku harus
mengungkapkan informasi yang hanya diketahui oleh Dunkelfelger.
"Apakah kita tahu apakah Lady Rozemyne
akan melewatkan Turnamen Antar
Kadipaten lagi tahun ini?" tanya seorang cendekiawan
magang.
"Itu akan tergantung pada apa yang
diputuskan oleh dokter dan aub," jawab Hartmut.
"Sebagai pengikutnya, aku berharap dia
kembali dengan cepat dan sehat, tapi..."
"Tidak perlu khawatir," kata
Marianne. “Lady Charlotte hadir tahun ini, jadi sosialisasi kita tidak akan
terganggu.”
“Lord Wilfried diharapkan menangani
sosialisasi laki-laki sementara Lady Charlotte mengurus sosialisasi perempuan.
Aub Ehrenfest telah memerintahkan kita semua untuk sangat proaktif dalam
menyebarkan tren,” terdengar suara ketiga.
Hartmut telah menghilang, tetapi para
cendekiawan magang lain ini mengambil kesempatan itu untuk meyakinkan semua
orang bahwa sosialisasi Ehrenfest akan berjalan dengan baik bahkan tanpa Lady
Rozemyne. Ungkapan mereka memang terlihat agak kasar, tapi mungkin itu merupakan penyesatan yang
disengaja untuk menyembunyikan hubungannya dengan Pangeran Hildebrand.
Mungkin
akan lebih baik bagiku untuk mengatur pertemuan pribadi dengan Hartmut untuk
menanyakan detail Lady Rozemyne.
Aku sudah tahu tentang kepergiannya karena
pesan yang dia kirimkan sebelumnya kepada Lady Hannelore, tapi aku bahkan tidak
memiliki sedikit informasipun tentang bagaimana keadaannya. Hartmut begitu teralihkan dengan
mempersiapkan kembalinya lady-nya sehingga semua tanggapan ordonnanz-nya sangat singkat.
Kalau
saja aku pengikut Lady Rozemyne... Aku tidak perlu menghabiskan setiap hari
dengan sedih dan cemas.
____________
“Lady Clarissa dari Dunkelfelger. Ada sesuatu
yang ingin aku laporkan kepadamu secara pribadi. Apakah kamu punya waktu?”
Hartmut menyapaku sambil tersenyum setelah
pertemuan itu berakhir. Kesopanannya wajar bagi seorang bangsawan dari
kadipaten peringkat bawah yang berbicara kepada seorang bangsawan dari
peringkat teratas di depan umum.
Tapi
tidak begitu wajar bagi seorang pria yang berbicara dengan tunangannya...
Dari sudut pandangku sebagai seseorang yang
akhirnya menyelesaikan tantangan pernikahan yang diberikan kepadaku, aku mendapati
cara dia berbicara dan bertindak di sekitarku terlalu jauh. Ada banyak dari kadipaten
lain yang ingin meniru gerakan kadipaten peringkat atas dan bersosialisasi
dengan Ehrenfest, dan karena itu, sejumlah besar archscholar magang yang menghadiri pertemuan kami
berusaha agar Hartmut mengawal mereka sebagai jalan cepat menuju kesuksesan.
Sayang sekali untuk kalian
semua. Dia memilihku, jadi tidak ada gunanya mencoba mendapatkannya sekarang.
Meski begitu, aku tidak boleh lengah sebelum
dia secara resmi memperkenalkanku pada Lady Rozemyne. Aku melihat sekeliling,
lalu mendekati Hartmut dan tersenyum hangat yang membuat kedekatan kami semakin terlihat.
"Ya ampun, Hartmut..." kataku.
“Pertemuan telah berakhir, jadi kamu bisa memanggilku 'Clarissa' sekarang. Jika Kamu punya
waktu, mari kita pergi ke gazebo seperti yang seharusnya dilakukan oleh
pasangan yang bertunangan.”
Menyatakan fakta bahwa kami bertunangan dan
bisa menghabiskan waktu di gazebo untuk kekasih pasti akan mengusir para wanita
yang mencoba berduyun-duyun menghampiri Hartmut. Siapa pun yang masih mencoba
mendekatinya setelah peringatan vokal yang begitu jelas akan segera terpuku, seperti respon
yang biasa dilakukan seorang wanita Dunkelfelger.
"Clarissa, kalau begitu," jawab
Hartmut. Dia berhenti sejenak untuk berpikir sementara aku tersenyum pada
gadis-gadis di sekitar kami, api berani berkobar di mataku, dan akhirnya
memutuskan bahwa paling bijaksana untuk menyesuaikan ucapannya seperti yang
kuminta. “Mari kita ketemuan di bel ketiga, di hari angin. Kau tahu highbeastku kan?”
Hari angin adalah weekday saat kelas biasanya
diadakan. Dengan kata lain, kami menunjukkan seberapa dekat kami—bahwa kami
tahu bagaimana studi satu sama lain berjalan dengan baik sehingga kami tidak
punya alasan untuk ragu. Aku menghargai bahwa dia telah menangkap niatku untuk
memperjelas hubungan kami... tetapi itu tidak menjelaskan bagaimana dia tahu
hari-hari mana aku tidak lagi menghadiri pelajaran.
Meski aku merasa bingung dan sedikit
merinding, aku mengangguk sambil tersenyum.
“Ya, tentu. Ini akan menjadi momen yang indah.”
__________
Pada Hari angin yang dijadwalkan, aku mulai menuju
gazebo dengan membawa hadiah kesembuhan untuk Lady Rozemyne di tangan. Aku maju melalui
gedung pusat dan kemudian gedung cendekiawan dalam perjalananku ke luar, dan dalam
sekejap, salju di sekitarku menghilang, seperti ketika seseorang memasuki
tempat mengumpulkan kadipaten. Di luar kebun herbal yang dirawat oleh para
profesor adalah taman bunga yang berisi beberapa gazebo putih. Itu adalah area
semarak yang sangat populer untuk pertemuan kekasih, terutama ketika halaman Akademi
Kerajaan diselimuti salju yang kusam dan tidak berwarna.
"Aku ingin tahu gazebo mana yang memiliki
highbeast
Hartmut ..." Aku merenung keras, memindai sekelilingku saat aku berkendara melewati
taman dengan highbeastku sendiri. Aku terbang ke udara untuk mencari sudut pandang yang lebih baik.
Gazebo-gazebo
ini mungkin akan bertambah sibuk setelah Kisah Asmara Akademi Kerajaan Ehrenfest menjadi
populer di kalangan kadipaten lain juga.
Sebagian besar siswa masih sibuk dengan kelas
mereka, jadi ada beberapa gazebo dengan highbeast di dekat mereka. Hasilnya, Hartmut sangat
mudah dikenali, dan aku turun ke sana.
"Oh?"
Meski gazebo menjadi tempat bertemunya
sepasang kekasih, aku bisa melihat tiga sosok dengan jubah Ehrenfest. Hartmut
sedang duduk dan membaca beberapa dokumen, sementara anak laki-laki dan
perempuan yang lebih muda bersamanya dengan cemas melihat sekeliling seolah
merasa sangat tidak pada tempatnya. Aku mengenali gadis itu sebagai Philine,
salah satu pengikut Lady Rozemyne, tapi siapa anak laki-laki itu?
"Pasanganmu datang, Hartmut," kata Philine, menatapku dengan gugup.
Hartmut mendongak dari dokumennya, lalu
memberi isyarat padaku.
“Mungkin tidak umum untuk membawa pihak ketiga
ke gazebo,” katanya, “tapi tujuan utamaku hari ini adalah memperkenalkan mereka
kepadamu. Semoga kamu bisa memaafkanku.”
“Aku juga menyarankan gazebo dengan sesuatu
yang lain dalam pikiran, jadi tidak masalah jika orang lain yang terkait juga
ada di sini. Namun”—Aku menoleh ke Philine dan anak laki-laki yang tidak
dikenal itu—“Kurasa kalian berdua merasa
sangat tidak yakin tentang hal ini. Silakan beristirahat dengan tenang.”
Aku meletakkan barang-barangku dan tersenyum
padanya. Satu-satunya orang Ehrenfest yang Hartmut pikir akan dia perkenalkan
padaku sebagai pengikut yang melayani Lady Rozemyne, dan membuat kesan terbaik
pada rekan kerja masa depanku adalah langkah penting untuk mencapai tujuanku
suatu hari nanti saat bekerja bersama mereka.
"Clarissa, ini Philine," kata
Hartmut. “Dia layscholar magang yang melayani Lady Rozemyne. Kurasa kamu mengenalnya dari bagaimana dia
mengumpulkan cerita dari kadipaten lain di perpustakaan.”
"Ya, tentu saja. Jarang laynoble terpilih untuk melayani keluarga archduke. Dia pasti cendekiawan
magang yang sangat berbakat,” kataku. Justru karena alasan inilah aku menaruh ketertarikan
khusus padanya saat menyelidiki Lady Rozemyne dan para pengikutnya.
Hartmut menyilangkan tangan. “Philine percaya
pada janji Lady Rozemyne dan menepati janjinya sementara Lady Rozemyne tidak
sadarkan diri. Kepercayaannya
sangat luar biasa sehingga, bahkan selama dua tahun yang
tidak pasti itu, dia mengumpulkan cerita demi cerita. Tidak heran jika Lady
Rozemyne sangat berharap dia diambil sebagai pengikut.”
Aku mengerti betapa lama waktu dua tahun bagi
seorang anak. Dan dengan Lady Rozemyne menghabiskan waktu itu sebagai jureve,
bahkan selalu ada risiko bahwa dia mungkin mati langsung atau sama sekali tidak
pernah kembali. Tekad Philine untuk terus percaya pada janjinya dengan Lady
Rozemyne dan mengumpulkan cerita selama dua tahun di tengah semua penentang
benar-benar luar biasa.
"Dan itu Roderick," lanjut Hartmut. “Dia adalah
medscholar yang akan segera diangkat sebagai pengikut karena bakatnya
dalam menulis cerita baru.” Aku iri sekali! Astaga!
Memikirkan menulis cerita baru untuk
dipersembahkan kepada Lady Rozemyne saja sudah membuat jantungku berdebar. Aku
berharap untuk mempersembahkan ceritaku sendiri dalam proses menyelesaikan tantangan pernikahan
Hartmut, tapi aku dengan cepat mengetahui bahwa aku sendiri tidak memiliki
bakat untuk itu. Sebagai gantinya, aku harus menggunakan menyalin buku-buku
Dunkelfelger dan mengumpulkan cerita-cerita ksatria. Melihat dua orang muda dan
sangat berbakat ini membuatku merasa cemas dan khawatir.
Aku
bertanya-tanya, apakah aku akan memenuhi standar Lady
Rozemyne?
"Ini Clarissa," kata Hartmut. “Dia archscholar Dunkelfelger,
dan wanita yang akan kukawal saat
wisuda. Aku berniat memperkenalkannya kepada Lady Rozemyne di Turnamen Antar Kadipaten.”
"Astaga. Kamu tidak berniat memperkenalkanku sebagai
tunanganmu?”
“Pertunangan kita belum resmi. Kita hampir tidak bisa menyebut
diri kita bertunangan sebelum orang tua kita bertemu bukan?”
Hartmut tampaknya cukup playboy, melibatkan
dirinya dengan gadis-gadis dari banyak
kadipaten, tapi ternyata dia masih cukup rajin. Menikmati
penemuan baru ini, aku melihat ke arah dua cendekiawan magang itu. “Namun, kenapa kamu repot-repot
memperkenalkanku pada mereka berdua sebelum Turnamen Antar Kadipaten. Bisa
dikatakan, apa pentingnya itu?”
“Aku bermaksud memintamu untuk mengumpulkan
intelijen sebagai penggantiku tahun depan di Akademi Kerajaan.”
"Astaga. Intelijen?"
Salah satu pekerjaan penting bagi cendekiawan
magang adalah bersosialisasi dengan berbagai cendekiawan magang dari kadipaten
lain untuk mengumpulkan intelijen dan menemukan kebenaran di balik desas-desus,
tetapi aku berasal dari kadipaten lain —mengapa dia memintaku seperti itu?
“Roderick mednoble, Philine laynoble, dan
meski mereka berdua ahli dalam menulis dan mengumpulkan cerita untuk Lady
Rozemyne, mereka tidak memiliki skill yang sebenarnya dibutuhkan seorang pengikut. Jadi, kemungkinan besar Lady Rozemyne
akan kesuliutan untuk mempelajari hal-hal yang dibagikan di antara para archscholar magang selepas kelulusanku.”
Aku mengambil waktu sejenak untuk mencerna
kata-katanya. Singkatnya, Lady Rozemyne tidak akan memiliki archscholar magang tahun
depan. Aku mungkin memang telah bertunangan dengan Hartmut, tetapi baginya untuk membuat
permintaan seperti itu dari seseorang dari kadipaten lain tetaplah tidak biasa.
Mungkin dia tidak memiliki hubungan yang baik dengan para pengikut Lord
Wilfried dan Lady Charlotte, yang telah menghadiri pertemuan para cendekiawan
magang. Atau mungkin dia juga tidak memercayai skill pengumpulan-intelijen mereka.
"Aku akan melakukan apa saja demi Lady
Rozemyne," kataku. "Namun, apakah mungkin ada sesuatu dalam hal ini
untukku?" Hartmut jelas memiliki semacam hadiah yang siap, tetapi dengan
pihak ketiga di sini, penting untuk membuat kesepakatan lisan.
Hartmut menatapku dengan mata oranye
menyipit. "Bagaimana klo
begini? Pertama-tama, hubungan baik dengan para pengikut
Lady Rozemyne. Aku bermaksud memperkenalkanmu kepada archknight magang dan pelayannya di kemudian
hari. Tentu saja, terserah Kamu untuk membuat segala sesuatunya bekerja dari sana,
tetapi peluang itu ada.”
"Astaga. Apakah Kamu pikir aku akan
mengecewakanmu?”
"Tidak. Apakah Kamu pikir aku akan
membuang waktuku dengan seseorang yang akan gagal meskipun aku telah membuat
rencana kedepan sejauh ini untuk mereka?”
“Membuat
rencana ke depan, hm? Jika semua persiapanmu untuk
menjadikanku pengikut Lady Rozemyne sudah selesai, Kamu pasti telah
mengungkapkan semua yang aku ketahui ke rekan-rekan pengikutmu.”
“Mencoba membuat Lady Rozemyne mengambil pengikut yang dia tidak
tahu nama atau penampilannya akan sama sulitnya dengan membuat Ewigeliebe
melihat dewi mana pun selain Geduldh,” kata Hartmut. Kami saling tersenyum, akan
tetapi ada ketegangan yang menyenangkan di antara kami—ketegangan yang muncul
ketika dua orang mencoba memeras sebanyak mungkin informasi dan kata-kata
terbaik dari satu sama lain. Tampaknya hanya kami yang menikmati pertukaran
ilmiah itu.
“E-Erm, jika kamu keberatan tolong tenang...”
Philine menyela, mencondongkan tubuh ke depan dan mencoba menengahi. Roderick
hanya membiarkan matanya mengembara, berusaha mempertahankan netralitas.
"Oh, tapi kami sangat tenang,"
kataku. "Bukan begitu, Hartmut?"
"Benar. Bukankah itu yang terlihat di luar?”
Reaksi polos mereka lucu, tetapi mereka berdua
sama sekali tidak cocok untuk menjadi cendekiawan pengumpul informasi—ini sudah
jelas bagiku, meskipun kami bahkan tidak menghabiskan waktu bersama. Jika ini
adalah murid magang terbaik yang bisa diperkenalkan Hartmut kepadaku, maka
situasinya pasti sangat disayangkan. Aku kehilangan semua kepercayaan dalam pemahamanku tentang apa yang
diinginkan Lady Rozemyne dari seorang pengikut.
“Hartmut,” kataku, “menurutmu mengapa menjadi
pengikut Lady Rozemyne itu sulit?”
Para pengikut keluarga archduke biasanya
dipilih berdasarkan rekomendasi dari orang tua dan kakek-nenek, serta pengikut
yang sudah ada dan anggota dari faksi yang sama. Pengikut dengan pasangan yang
menikah dengan kadipaten mereka juga akan merekomendasikan tunangan mereka, itu
sebabnya aku berpikir Hartmut mengajukan namaku akan cukup bagi Lady Rozemyne
untuk menerimaku setelah pernikahanku.
“Apakah akan sulit untuk merekomendasikanku,
meskipun Kamu adalah satu-satunya archscholar magangnya?” tanyaku, menelan ludah saat rencanaku tampaknya
berantakan. Aku meletakkan tangan di pipi dan tersenyum kaku, berusaha
menyembunyikan kepanikan. Asumsiku adalah aku hampir cukup terjamin menjadi pengikut Lady Rozemyne—
kecuali jika Hartmut adalah individu yang sangat tidak dapat dipercaya.
"Ah! Mungkinkah... Lady Rozemyne tidak mempercayaimu?”
Semua ekspresi menghilang dari wajah Hartmut.
Dia melipat tangan, menyilangkan kaki, dan menoleh ke dua siswa yang duduk di
seberangnya. “Philine, Roderick. Bisakah kalian memberi tahu Clarissa apakah aku dipercaya
atau tidak?” dia bertanya, tampak sama kosongnya seperti sebelumnya. Mereka
berdua memucat, meskipun tidak dimarahi, dan mulai memujinya dengan mata
berkaca-kaca.
“Hartmut luar biasa, Lady Clarissa!” seru Philine. “Um... Bahkan
pendeta abu-abu gereja menghormatinya, dan dia tahu segala sesuatu tentang Lady Rozemyne. Dia
juga pekerja yang sangat cepat—bahkan sangat sigap, sampai-sampai Lord Ferdinand saja memujinya!”
“Dia menaruh standar tinggi terhadap orang lain,” Roderick menambahkan dengan antusiasme yang sama, “tapi itu karena dia sendiri yang
memenuhi standar itu! Tentu saja, Lady Rozemyne mengakui bakatnya! Eh ... kupikir!”
Mereka terdengar sangat putus asa sehingga aku
mulai merasa sedikit tidak enak hati
pada mereka. Tidak ada keraguan tentang betapa kompetennya
Hartmut, terutama dengan betapa terampilnya dia dalam mengarahkan pertemuan-pertemuan archscholar magang.
Sebagai seseorang yang berencana untuk menikahi seseorang dari kadipaten
berperingkat lebih rendah, aku merasa nyaman mengatakan bahwa aku memahami ini
lebih baik dari kebanyakan orang.
"Tapi bakat dan kepercayaan adalah dua
hal berbeda
bukan?" Aku bertanya. “Kalau tidak, rekomendasi Hartmut tidak akan cukup.”
"Yah, Lady Rozemyne adalah kasus yang
tidak biasa," kata Hartmut.
“Aku tahu itu. Dia menggunakan rencana yang tidak
terpikirkan dalam ditter, memulai beberapa tren, diterima sebagai tuan alat sihir perpustakaan,
berkontribusi signifikan terhadap pertunangan Pangeran Anastasius dan Lady
Eglantine, dan bahkan menyembuhkan tempat mengumpulkan setelah serangan ternisbefallen. Dia Santa Ehrenfest, bukan?”
Hartmut mengangguk berulang kali, mengatakan
itu benar, lalu menghela nafas. “Lady Rozemyne besar di gereja; perspektifnya secara fundamental
berbeda dari bangsawan biasa dan dia sepenuhnya memilih pengikutnya dengan pertimbangan yang berbeda. Lihat saja
Roderick. Dia tidak direkomendasikan oleh keluarga atau pengikutnya —bahkan, semua
orang menentangnya. Dia berstatus rendah dan dari faksi yang berbeda, dan ketika
dinilai sebagai pengikut dari anggota keluarga archduke, dia benar-benar tidak kompeten. Tapi Lady Rozemyne sangat memuji skill menulisnya, dan
setelah membayar mahal, dia tetap diangkat sebagai pengikut.”
Roderick menciut pada nada keras Hartmut, tetapi fakta bahwa
dia tidak memprotes menunjukkan bahwa itu semua benar. Philine hanya menatapnya
dengan khawatir, tapi dia menggunakan kesempatan ini untuk tersenyum dan
menyela. “Rekomendasi sederhana tidak akan cukup untuk menjamin tugas
seseorang,” katanya. "Lagi pula... Lady Rozemyne memang menderita karena insiden Lord
Traugott baru-baru ini."
"Traugott adalah ksatria pengawal yang menjadi beban saat game treasure-tealing ditter tahun lalu kan?" Aku
bertanya. Di Dunkelfelger, tidak mematuhi perintah sudah cukup untuk membuat
seseorang dilarang memainkan ditter lagi. Melihat ksatria magang bertindak begitu bodoh sudah cukup
mengejutkan, tetapi mendengar bahwa dia juga pengikut Lady Rozemyne telah
membuatku sangat marah sehingga aku mengingat namanya.
“Dia bukan lagi ksatria pengawal,” kata
Philine dan menjelaskan kepadaku apa
yang telah terjadi. Traugott secara aktif meminta untuk
menjadi ksatria pengawal dengan rekomendasi neneknya, akan tetapi sebenarnya,
dia tidak berniat melayani lady yang lemah dan berencana untuk mengundurkan
diri begitu dia mencapai tujuannya. Dia kemudian dibebastugaskan, dan seluruh pengalaman telah
melukai kepercayaan Lady Rozemyne untuk pengikut baru. Karena dia tidak
berusaha untuk merekrut ksatria pengawal baru sejak saat itu, sulit bagi
orang-orang di sekitarnya untuk merekomendasikan seseorang dari keluarga mereka.
Jadi dia
tidak hanya menyeret orang lain ke dalam
jurang, tapi dia juga berhenti karena alasan egois dan bahkan menghalangi
tujuanku untuk menjadi pengikut?! Traugott harus diberi
pelajaran!
“Belum lagi,” tambah Hartmut, “Kurasa Lord Ferdinand akan
menolak siapa pun yang dia anggap tidak berharga bagi kadipaten.”
"Maafkan aku," kataku. “Aku tidak
cukup memikirkan semuanya... Wali Lady Rozemyne dapat berbicara dalam pemilihan pengikutnya, meski dia sudah berada di Akademi
Kerajaan? Bahkan ibu dan ayah angkatnya tidak bisa ikut campur, tapi dia bisa?
Apakah itu diperbolehkan di Ehrenfest?”
Kandidat Archduke biasanya lebih dekat dengan
pengikut mereka dari orang lain, jadi umumnya keputusan pemilihan siapa yang
mereka ambil untuk menjadi pengikut ada ditangan mereka. Asumsi awalku adalah
Lady Rozemyne terlalu berkemauan keras untuk menerima rekomendasi siapa pun,
tetapi sekarang Hartmut mengatakan bahwa walinya memiliki otoritas terakhir. Aku
tidak bisa mengerti apa yang sedang terjadi.
“Lady Rozemyne menghabiskan banyak waktu di gereja,
jadi Lord Ferdinand akan menolak siapa pun yang tidak menghormati pendeta
abu-abu yang menjaganya tetap teratur dan rakyat jelata kota bawah yang
membantu pembuatan trennya. Bahkan keluarga dekat pun tidak termasuk dalam
aturan ini. Lord Ferdinand adalah walinya di gereja, gurunya yang terampil,
apotekernya, dan dokternya. Pada umumnya, dia memiliki otoritas lebih atas
dirinya daripada orang tua angkatnya.”
Dia menjelaskan bahwa bukan Ehrenfest yang
aneh; namun
hanya Lady Rozemyne. Ini tentu saja merupakan informasi yang berharga bagi
siapa saja yang ingin menjadi pengikutnya. Aku tidak tahu bahwa menikahi Hartmut akan menjadi awal dari
pekerjaanku, bukan akhir.
“Dia sangat tidak biasa sehingga merencanakan
atau memprediksi sesuatu tampak mustahil...” kataku, memegangi kepala untuk
menahan kerusakan psikologis yang aku rasakan.
Philine mengintip ke arahku, matanya yang
hijau rerumputan diliputi kekhawatiran. “Emm,
Hartmut... Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu Lady
Clarissa bergabung dengan kita sebagai pengikut?” dia bertanya. "Dia
bersedia mengumpulkan intelijen untuk Lady Rozemyne, jadi aku ingin
keinginannya menjadi kenyataan."
Aku hanya bisa berkedip karena terkejut. Cendekiawan
magang dikenal karena berbohong satu sama lain dengan tersenyum sambil mengumpulkan intelijen,
jadi kejujuran Philine membuatku lengah. Keterkejutanku pasti terlihat, ketika Hartmut tersenyum penuh pengertian padaku.
"Hal pertama yang bisa kita lakukan
adalah membuatnya dikenal Lady Rozemyne," katanya. “Clarissa, jauh lebih
sulit dari yang kamu pikirkan untuk seseorang dari kadipaten lain untuk menjadi
pengikut Lady
Rozemyne. Ini akan menjadi jalan yang panjang dan menyakitkan. Apakah kamu ingin
menyerah?"
Hatiku bergejolak dengan tekad. "Tidak
pernah. Tekadku tidak selemah itu— semakin kuat musuh, semakin berkobar tekadku. Aku akan menghancurkan setiap
rintangan yang menghalangi jalanku.”
"Sudah kuduga kau akan mengatakan itu," jawab
Hartmut sambil tertawa kecil. Dia pasti telah meramalkan bahwa aku akan
mengikuti rencananya.
“Philine, Roderick, percayakan pengumpulan
intelijen tahun depan kepadaku,” kataku sambil tersenyum ketika aku mulai
bersiap untuk pergi. “Aku akan membocorkan kepada kalian semua informasi
yang dikumpulkan oleh para archscholar magang Dunkelfelger. Sebagai imbalannya, beri tahu Lady Rozemyne bahwa itu semua
berasal dariku.”
"Dimengerti. Kami harap dapat bekerja sama denganmu,
Lady Clarissa.”
Setelah berhasil mendapatkan dukungan Philine dan Roderick,
aku menawarkan seikat kertas kepada Hartmut. “Sebagai hadiah kesembuhan, aku
ingin memberi cerita Dunkelfelger yang ku kumpulkan kepada Lady Rozemyne.
Tolong berikan padanya di Ehrenfest sambil menekankan bahwa akulah yang menyiapkannya.
Pertama-tama kita harus mulai membuatnya
mengenali namaku.”
“Kau mendapatkan lebih dari yang Kau butuhkan
untuk tantangan pernikahanmu? Hm... aku mungkin perlu mengevaluasi ulang pendapatku
tentangmu..." kata Hartmut dan meraih kertas-kertas itu dengan ekspresi
terkesan. Aku tidak berhenti pada transkripsi yang diperlukan untuk pernikahanku;
Aku juga memiliki beberapa transkripsi yang siap untuk aku bawa ketika
diperkenalkan padanya.
Aku bisa
melakukan ini. Aku akan melakukannya. Aku akan menjadi
pengikut Lady Rozemyne, apa pun yang terjadi.
"Oke. Baiklah. Ayo pergi." Hartmut berdiri dan
mengulurkan tangan membantuku, hanya untuk Philine menarik jubahnya.
"Erm, Hartmut... Roderick dan aku bisa
pergi sekarang, tapi karena ini gazebo Dewi Waktu, mungkin kau dan Lady
Clarissa bisa tinggal di sini sampai bel keempat...?"
Hartmut menatap Philine, yang melakukan yang
terbaik untuk memperlihatkan perhatian dan membantu meskipun terlalu muda untuk benar-benar
memahami asmara sekolah, dan menghabiskan beberapa saat dalam kontemplasi. Clarissa, “apa
ada yang harus kita bicarakan?” Dia bertanya.
“Kondisi Lady Rozemyne, situasi gereja, para
walinya, berbagai keajaiban yang dia sebabkan...” jawabku, menghitung setiap
jawabanku dengan jari. “Aku punya segunung pertanyaan untuk Dewa Kegelapanku.”
Philine dan Roderick tampak sangat ketakutan. Aku
tidak tahu apa yang membuat mereka begitu lengah, tetapi tidak seperti mereka, aku
sangat membutuhkan informasi tentang Lady Rozemyne.
“Aku datang jauh-jauh untuk menemuimu,
Hartmut, namun kita sendiri baru saja membicarakan Lady Rozemyne. Jangan kira aku adalah wanita yang akan
puas dengan hanya segini...” lanjutku, meraih tangan Hartmut yang terulur dan dengan manis
menariknya kembali ke kursinya.
“Kalau begitu, mari kita bicarakan kesantaan Lady Rozemyne di masa mudanya?” Hartmut berkata setelah
mempertimbangkan proposalku. “Dewi Cahayaku.”
“Dewa Kegelapanku benar-benar mengetahui kisah
menakjubkan seperti itu. Ceritakan.”
Philine dan Roderick lari dari gazebo, dan aku
mendengar cerita yang menyanyikan pujian untuk Lady Rozemyne sampai bel keempat. Dewi Waktu pasti memainkan triknya,
seperti yang diperingatkan oleh rumor, karena waktu kami bersama sepertinya
akan habis dalam sekejap mata.
Post a Comment