Update cookies preferences

Light Novel Ascendance of A Bookworm Vol 26 Chapter 11 Bagian 2

 

Sigiswald berusaha memprotes, tapi aku tidak memberinya kesempatan. “Itu yang kamu minta dari Aub Ehrenfest, bukan? Aku yakin dengan pernyataan aku.” Tuntutannya dari beberapa hari yang lalu telah membuat para bangsawan Ehrenfest kesulitan, jadi aku tidak akan membiarkan dia bersikap seolah semua itu tidak terjadi.


“Jadi,” aku melanjutkan, “Aku akan melakukan Ritual Persembahan, sesuai keinginanmu. Mengikutsertakan aub dan bangsawan negara mestinya memberi mereka pemahaman yang jauh lebih baik tentang pentingnya gereja dan upacara keagamaan mereka. Itu pasti juga memberi mereka pengalaman yang cukup untuk mengulangi prosesnya di rumah, sehingga meningkatkan hasil panen mereka dan memungkinkan mereka mendapatkan tambahan perlindungan suci. Gereja Kedaulatan pasti akan ikut serta, mengingat permintaan mereka untuk lebih banyak individu kaya mana dalam melakukan upacara keagamaan.

Para bangsawan dari kadipaten lain telah mendorong "Santa Ehrenfest" untuk dijadikan Uskup Agung Kedaulatan dan memberikan kepada mereka pengetahuannya tentang upacara keagamaan. Di sisi lain, gereja Kedaulatan menginginkan Uskup Agung yang kaya mana, karena mereka tidak dapat melakukan ritual lama tanpanya. Kedua belah pihak akan diminta untuk berpartisipasi dalam Ritual Persembahan —dan, sejauh yang aku lihat, mereka semua tidak memiliki cara untuk menolak.

Mereka bisa mempelajari salah satu upacara yang sangat ingin mereka lakukan, dan kita bisa memeras setiap tetes mana dari mereka. Mudah.

“Ini tidak hanya akan meningkatkan rata-rata mana di setiap kadipaten —hasil yang sangat diinginkan oleh Kamu dan keluarga kerajaan lain— tetapi juga akan memberi kalian banyak mana. Ini, kemudian, akan memberiku satu tahun tambahan di Ehrenfest. Tidakkah Kamu menggambarkan ini sebagai ide bagus yang bermanfaat bagi semua orang?”

Sekali lagi, Sigiswald menatap dengan kosong. Ada jeda saat dia memproses pertanyaanku, lalu tiba-tiba dia mulai, dan senyum kembali ke wajahnya. “Benar, itu ide yang bagus, tapi kapan tepatnya ritual ini akan dilakukan?

Kadang-kadang, Konferensi Archduke bisa berakhir lebih dari dua pekan. Kami masih punya waktu sepekan lagi, yang merupakan waktu yang banyak untuk mempersiapkan ritual. Tentu, jadwalnya harus sedikit lebih ketat dari biasanya, karena kami harus menyiapkan semuanya saat konferensi diadakan, akan tetapi aku tidak mengira itu menjadi masalah; Kedaulatan memiliki bangsawan lebih banyak dari Ehrenfest.

“Hari terakhir Konferensi Archduke pasti pas,” kataku. “Itu akan memberi setiap orang lebih dari cukup waktu untuk bersiap.”

“Itu masih terlalu dini. Tidak bisa tiba-tiba mengubah jadwal ketika begitu banyak bangsawan akan terlibat.”

Sigiswald mungkin terbiasa dengan pelayan dan cendekiawannya yang membuat rencana untuknya; pada kenyataannya, aku tidak akan terkejut mendengar bahwa dia hanya berkeliling melakukan seperti yang diperintahkan. Dia pasti tidak harus menghadapi perubahan rencana mendadak orang lain, memaksanya untuk memperbarui jadwal dalam waktu yang sangat singkat. Itulah kesan yang aku dapatkan dari keengganannya terhadap saranku.

Aku juga tau bahwa Sigiswald menganggap aliran saranku yang tampaknya eksentrik melelahkan. Sebagai pangeran, dia sama sekali tidak terbiasa berurusan dengan hal-hal semacam itu seorang diri, dan tidak ada seorang pun di sini untuk bisa dia ajak berkonsultasi. Namun, itu tidak akan menghentikanku; Aku bertekad untuk membuatnya terpojok.

Aku sekarang harus berusaha sekuat tenaga agar Sylvester bisa lebih mudah dalam menghadapi keluarga kerajaan kedepannya!

Astaga…” kataku, pura-pura terkejut. “Pangeran Sigiswald, aku tidak pernah mengira Kamu seragu itu dengan Ritual Persembahan ini. Aku pikir Kamu akan menganggapnya sebagai ide yang sempurna —terutama setelah Kamu menyatakan bahwa meningkatkan rata-rata mana negara adalah prioritas tertinggi kita. Aku meletakkan tangan di pipiku dan membiarkan beberapa air mata buaya membasahi mataku. “Apakah kamu berbohong kepadaku tentang urgensi krisis mana? Apakah kamu hanya berniat untuk membawaku ke gereja Kedaulatan untuk menenangkan aub kadipaten-kadipaten lain?

"Aku tidak akan pernah..."

"Aub Ehrenfest sangat resah dengan permintaan keluarga kerajaan bahwa aku melayani sebagai Uskup Agung Kedaulatan yang baru... Tak habis pikir ternayata selama ini krisis mana hanyalah tipu muslihat..." Mengambil inspirasi dari Angelica, aku mengarahkan pandangan aku ke bawah sebagai upaya untuk terlihat patah hati. Dampaknya sangat besar; Sigiswald mengesampingkan senyum dan dengan putus asa menggelengkan kepala.

Tunggu sebentar, Rozemyne. Ini semua salah paham. Memang kita harus menaikkan rata-rata mana di antara para bangsawan Yurgenschmidt dengan sangat cepat. Tapi... tentunya upacara berskala besar seperti itu harus dilakukan hanya setelah diskusi ekstensif dengan gereja Kedaulatan dan para cendekiawan terkait. Aku hanya terkejut bahwa Kamu akan menyarankan hal seperti itu ketika kami belum memasukkannya ke dalam rencana. Persiapannya akan memakan waktu, dimana waktu yang kita miliki sangat sedikit.”

Ooh... Itu yang kau katakan? Langkah yang buruk.

Sekarang giliranku yang berwajah batu. Setelah melalui berbagai alasan, Sigiswald bertanya padaku apakah aku mengerti, senyumnya yang biasa sekarang kembali di wajahnya. Aku memberinya seringai yang sangat dingin saat aku menyampaikan balasanku.

"Pangeran Sigiswald, bolehkah aku mengajukan pertanyaan?"

"Silahkan."

“Tidak pernah menjadi tujuan hidupku untuk dibawa ke keluarga kerajaan. Tetap saja, bukankah biasanya adopsi Zent atas kandidat archduke harus dilakukan hanya setelah dia melakukan percakapan ekstensif dengan masing-masing aub, dan cukup waktu telah berlalu untuk memungkinkan rencana dan persiapan yang relevan diselesaikan?”

Sigiswald hanya menatapku, bibirnya masih melengkung sopan. Aku menganggap diamnya sebagai kesempatan untuk melanjutkan.

“Katakan padaku, mana yang lebih mendadak dan drastis: diperintahkan untuk mempersiapkan Ritual Persembahan, atau diperintahkan untuk bergabung dengan keluarga kerajaan sebagai putri angkat raja? Apakah adopsiku benar-benar sepele sampai-sampai Kamu akan memilih yang pertama? Ini mengejutkan aku bahwa Ehrenfest dan aku sangat berarti bagi kalian semua.

Pangeran berkedip padaku beberapa kali, sekarang terlihat sangat serius. Dia mungkin mengira aku adalah gadis kaya pendiam yang akan menerima setiap kata-katanya, atau mungkin dia hanya pernah menghadapi orang-orang yang mengungkapkan kritik kecil secara tidak langsung melalui eufemisme.

Akhirnya, dia berkata, “Kami sama sekali tidak meremehkan kamu atau Ehrenfest. Kami bertindak karena adopsimu mendesak dan diperlukan.”

“Tidak, yang benar-benar 'mendesak dan diperlukan' adalah menyelesaikan kekurangan mana keluarga kerajaan. Jika Kamu sebegitu putus asa sampai tidak sabar menungguku dewasa dan membuat Ehrenfest kacau balau, maka aku yakin Kamu dapat memerintahkan Gereja Kedaulatan dan para aub untuk mempersiapkan Ritual Persembahan. Itu mungkin tampak tidak masuk akal, tetapi begitu juga permintaan yang Kamu buat. Selain itu, aku pikir sudah menjadi keahlian khusus keluarga kerajaan untuk mengabaikan niat pihak lain saat mengajukan tuntutan.”

“Apa Kamu benar-benar percaya bahwa kami memprioritaskan kebutuhan kami sendiri?” Sigiswald bertanya, terkejut. “Sepertinya kami egois, tapi kami berusaha memaksimalkan manfaat untuk semua pihak.” aku meringis. “Mengingat Kamu berkonsultasi denganku, aku dapat menerima bahwa Kamu setidaknya memiliki keinginan untuk mengakomodasi pihak lain. Namun dalam praktiknya, Kamu telah mengulangi kebutuhan keluarga kerajaan berulang kali sambil mengabaikan keadaanku. Apakah Kamu membuat satu saran pun untuk keuntunganku? Pertama-tama, kebutuhan akan mana, Grutrissheit, adopsiku, dan pendidikan anak-anak tentang upacara keagamaan... Itu semua yang kau inginkan. Tidak satu pun dari mereka membantu Ehrenfest atau aku. Apa kamu mengerti itu?"

Sebenarnya, aku memang ingin mendapatkan dan membaca Grutrissheit, tetapi aku tidak akan mengatakannya di sini. Aku perlu menyudutkan Sigiswald sehingga dia setuju dengan keluarga kerajaan untuk mengadakan Ritual Persembahan lagi.

“Satu-satunya alasan aku menyarankan Ritual Persembahan yang menyusahkan ini adalah karena sesuai dengan kebutuhan keluarga kerajaan. Untuk upacara keagamaan dan sejenisnya, para aub dapat dengan mudah berkonsultasi dengan gereja mereka sendiri dan menangani sendiri situasinya. Bahkan Pangeran Anastasius berkata bahwa kadipaten harus mengurus masalah mereka sendiri.”

Setelah mendengar penjelasanku dengan seksama, Sigiswald memiringkan kepala ke arahku. “Tujuan dari ritual ini adalah untuk memberimu satu tahun lagi waktu di Ehrenfest, tapi kamu dan kadipatenmu adalah orang-orang yang membutuhkan waktu itu, bukan kami.”

Keluarga kerajaan telah gagal mencari Grutrissheit selama bertahun-tahun, dan sekarang Grutrissheit tergantung tepat di depan mata mereka; tidak diragukan lagi mereka telah kehilangan pandangan dari segala sesuatu yang lain. Aku menyodorkan realitas situasi kami langsung ke wajah bingung sang pangeran.

“Hanya beberapa hari sejak aku bertekad untuk paling dekat mendapatkan Grutrissheit. Kamu dan keluarga kerajaan lain tetap membuat adopsiku terdengar sederhana, jadi apakah itu berarti semuanya sudah siap untukku? Keluarga kerajaan yang dibaptis diberi vila, bukan?”

Ya, menandatangani perjanjian adopsi cukup sederhana, tapi itu jauh dari satu-satunya hal yang perlu dipertimbangkan. Untuk hidup sebagai putri angkat raja , aku akan membutuhkan sebuah vila, barang-barang untuk melengkapinya, calon pelayan dari kalangan bangsawan Kedaulatan, tempat tinggal untuk setiap pengikut Ehrenfest yang menemaniku, jubah dan bros Kedaulatan, dan masih banyak lagi.

“Aku tidak percaya keluarga kerajaan dapat mengadopsiku tanpa terlebih dahulu membuat pengaturan yang diperlukan,” kataku. “Atau kamu tidak berniat memberiku vila? Mungkinkah Kamu berencana untuk melemparkanku ke gereja Kedaulatan dan membuatku melayani sebagai Uskup Agung sampai aku dewasa? Pasti begitu, kecuali jika Kamu bermaksud memberi tahuku bahwa Kau menyiapkan akomodasiku dalam beberapa hari. Oh, dengan bangsawan Kedaulatan yang begitu berbakat, tidak perlu satu hari pun untuk mempersiapkan Ritual Persembahan yang sepele. Sungguh meyakinkan.”

Sigiswald menatap ke seberang ruangan, masih tersenyum. Matanya yang berwarna hijau gelap akhirnya tertuju ke ruang di luar arsip, tempat pengikutnya sedang menunggunya. Hildebrand dan Magdalena juga ada di sana, tapi mereka pasti sudah diberitahu untuk tidak mengganggu diskusi kami; mereka berdua melihat ke arah kami namun tidak berusaha mendekat.

“Untuk mengklarifikasi... kami akan memberimu kamar di salah satu vila kami,” kata Sigiswald pada akhirnya, hampir memaksakan kata-kata itu. "Kami berencana membuatmu tinggal bersama ibuku, yang pada saat itu akan menjadi ibu angkatmu, atau aku..."

"Oh?" Aku memberinya tatapan kaget yang berlebihan. “Apakah biasanya keluarga kerajaan memberikan vila hanya ke anak kandung sementara anak angkat tidak diberi apa-apa selain satu kamar? Jika demikian, maka ini pertama kalinya aku mendengarnya. Desas-desus melukiskan ayah angkatku sebagai pria kejam yang juga mendiskriminasi anak-anaknya, tetapi dia memastikan bahwa akomodasiku setara dengan saudara kandungku. Akankah Zent memberiku kurang dari itu? Bagaimana aku bisa percaya Kamu tidak memandang rendah Ehrenfest dan aku ketika Kamu berniat memperlakukanku dengan sangat buruk?

Itu memberikan pukulan telak ke Sigiswald; dia mengernyit, kemudian mengerjapkan mata panik saat dia mencoba memberikan jawaban. Fakta bahwa seorang pangeran tidak bisa lagi memalsukan senyuman adalah konfirmasi bahwa aku sekarang mendominasi percakapan.

"Jika aku meluangkan waktu untuk mengidentifikasi setiap masalah dengan saranmu, aku tidak lagi membutuhkan Ritual persembahan."

Padahal seharusnya aku tidak melakukan itu. Aku tidak ingin keluarga kerajaan dan kadipaten lain membenciku kedepannya.

Ini upaya terakhirku, tapi dalam keadaan panik, Sigiswald pasti mengira aku hanya mengatakan yang sudah jelas. Aku bisa menebaknya karena dia tidak memprotes.

Aku melanjutkan, “Kau benar bahwa Ritual Persembahan mendadak akan terbukti merepotkan, jadi aku mengerti mengapa keluarga kerajaan mungkin tidak menganggapnya sebagai tindakan terbaik. Namun, aku menyarankan agar setiap orang dapat memiliki satu tahun ekstra untuk melakukan apa yang mereka butuhkan. Mungkin aku harus membantu ritualnya. Atau akankah kita menukar sesuatu yang lain untuk waktu yang kita butuhkan?”

Aku menatap Sigiswald. Dia balas menatapku, mencari maksudku.

Setelah kebuntuan berkepanjangan, sang pangeran menghela nafas. “Aku akan memperhatikan saranmu, dengan rasa terima kasih, dan menasihati Zent agar kami melakukan Ritual Persembahan lagi.” Dia tampaknya memutuskan untuk memotong kerugiannya, jadi aku membuat daftar lengkap saran tambahan yang akan mencegah Ehrenfest perlu berpartisipasi.

“Ehrenfest akan berjuang untuk mendapatkan izin untuk memakai altar dan instrumen suci, jadi kami akan menyerahkan persiapan Ritual Persembahan ke Kedaulatan. Menggunakan auditorium tanpa panggung akan memberikan ruang yang cukup bagi pengikut para aub untuk berpartisipasi juga.”

Sigiswald membeku, lalu tersenyum—rutinitasnya yang biasa. “Kau berniat untuk membuat pengikut berpartisipasi beserta para aub? Berapa banyak mana yang ingin kamu ambil?”

"Well, mau bagaimana lagi?" Aku membusungkan dada, lalu mengulangi apa yang diajarkan Benno kepadaku: “Aku dibesarkan untuk percaya bahwa ketika ada kesempatan, harus diambil dan dapatkan keuntungan sebanyak mungkin.”

“Jadi ini yang orang-orang maksudkan ketika mereka mengatakan bahwa orang-orang yang besar di gereja memahami berbagai hal secara berbeda…” gumam Sigiswald, terlihat bingung.

Dekat, tapi tidak! Aku dibesarkan sebagai rakyat jelata, bukan gadis suci! Terlalu buruk untukmu!

“Jika mengizinkanku untuk menawarkan beberapa nasihat lagi,” kataku, “menjadikan Ritual Persembahan sebagai acara tahunan akan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Oleh karena itu, mengapa tidak mengizinkan kadipaten yang berpartisipasi mengulangi ritual perlindungan suci setiap tahun, sehingga mendorong mereka untuk berpartisipasi? Prosesnya memakan waktu cukup lama, jadi kurasa hanya dua kadipaten yang dapat menyelesaikan ritual mereka per Konferensi Archduke. Namun, jika diberikan kesempatan sekali dalam satu dekade untuk mendapatkan lebih banyak perlindungan suci, kadipaten mana pun akan mulai menganggap serius upacara keagamaan.

Jika mereka benar-benar ingin meningkatkan rata-rata mana negara, maka orang dewasa juga perlu melakukan upacara dengan serius. Kontribusi mereka akan mendorong anak-anak untuk melakukan hal yang sama.

“Selain itu,” lanjutku, “Aub Klassenberg telah bertanya kepada kami tentang melakukan Ritual Persembahan di Akademi Kerajaan setiap tahun. Jika Kamu menangani ini dengan baik, Kamu akan menerima anugerah mana di setiap akhir musim semi dan musim dingin.”

“Rozemyne, mana bukanlah sesuatu yang harus kau perdagangkan dengan mudah.”

“Tapi mengadopsiku adalah perdagangan yang enteng ya? Seperti yang sudah Kau jelaskan, krisis mana sangat mendesak sampai-sampai keluarga kerajaan harus menggunakan metode apa pun untuk mendapatkan lebih banyak mana. Bukankah kamu seharusnya menghabiskan waktu untuk memikirkan sebanyak mungkin pendekatan?”

Kali ini, Sigiswald membeku sepenuhnya. Aku dapat menyimpulkan dari matanya yang terbuka lebar bahwa keluarga kerajaan tidak pernah memperkirakan saran semacam itu.



“Tentu saja, ini hanyalah beberapa ide yang muncul di pikiranku, tapi di mana keluarga kerajaan mendapatkan mana dan apakah Ritual Persembahan menjadi acara tahunan sama sekali tidak ada hubungannya denganku. Bolehkah aku terus menguraikan persiapan apa yang harus dilakukan sebelum ritual dapat dilakukan?

"Ya, tentu saja..." kata sang pangeran, meskipun dia hampir tidak bisa mengikuti.

Aku mengambil beberapa kertas dan mulai menulis, menunduk saat aku menyampaikan pelajaran. “Tidak perlu banyak usaha untuk menyiapkan ordonnanze atau undangan untuk dikirim ke berbagai kadipaten, memberi tahu mereka tentang tanggal acara dan apa yang perlu mereka bawa. Jika Kau meminta bangsawan yang tinggal di vila menyiapkan feystone kosong, dan Gereja Kedaulatan mempersiapkan ritual, maka itu tidak akan terlalu memengaruhi Konferensi Archduke. Kita bisa menggunakan cawan besar dari Akademi Kerajaan dan gereja Kedaulatan. Oh ya, dan sekarang setelah Doa Musim Semi selesai, kita juga bisa menggunakan cawan-cawan kecil. Suruh gereja Kedaulatan mempersiapkannya juga.”

Pada saat itu, aku berhenti menulis dan tiba-tiba menatap Sigiswald. Dia tersentak ketika melihat senyumku, tidak diragukan lagi merasakan bahaya. Dia benar untuk waspada.

“Juga, pastikan keluarga kerajaan mengiklankan bahwa Ritual Persembahan diadakan berkat bantuan Ehrenfest. Kami menjadi kadipaten peringkat bawah sangat lama sehingga kami tidak begitu ahli dalam memasarkan diri kami sendiri.

“Tunggu sebentar. Kau mengharapkan keluarga kerajaan mempromosikan Ehrenfest?” Sigiswald bertanya, berjuang untuk memahami gagasan itu.

Aku mengangguk seolah itu sudah jelas. "Jika kamu menginginkanku; Hartmut, Pendeta Agung kami; dan ksatria penjagaku yang berpakaian biru untuk berpartisipasi, maka itu adalah bayaran kami. Kamu sendiri yang bilang keluarga kerajaan berusaha memaksimalkan keuntungan untuk semua orang, bukan?

Sigiswald mengerutkan bibir dengan cemberut. Kemudian dia menghela nafas, tersenyum damai, dan berjanji untuk membantu Ehrenfest mendapatkan dukungan dari kadipaten-kadipaten lain. Ini akan jauh lebih efektif daripada menyerahkannya ke bangsawan kami, yang masih cukup berat dalam hal manuver politik. Sylvester akan sangat senang saat mengetahuinya.

Sylvester, Benno... Aku berhasil! Ini kemenangan yang menentukan untuk tahap pembukaan ini, bukan?

Aku memberi Sigiswald catatan yang aku buat. Dia melihatnya, lalu berkata, "Tapi aku bertanya-tanya ... tidakkah kadipaten lain akan tidak senang jika mana mereka diambil sebanyak itu?"

“Jika sebelumnya kau sudah memastikan bahwa mana adalah pembayaran untuk berpartisipasi dalam ritual yang akan meningkatkan peluang seseorang untuk mendapatkan perlindungan dewa, maka kau seharusnya tidak menerima terlalu banyak keluhan. Kadipaten yang benar-benar mempermasalahkan tidak bisa berpartisipasi.

Tidakkah itu akan membuat kadipaten yang berpartisipai akan berkurang? Akankah kita mendapatkan cukup mana untuk membenarkan waktu yang dihabiskan untuk mempersiapkannya?” tanya Sigiswald. Benar, ketika aku menatapnya, hanya satu pikiran yang muncul di benakku:

Orang ini pastilah memang seorang pangeran.

“Mereka yang berpartisipasi dalam Ritual Persembahan akan melihat kebaikan yang dilakukannya untuk panen mereka dan perlindungan suci di masa depan. Mereka yang enggan mungkin terpaksa berpikir dua kali jika Kamu mengungkapkan penyesalanmu bahwa kadipaten lain akan menjadi lebih kaya dan akhirnya meninggalkan mereka.”

Klassenberg akan berpartisipasi dalam penyebutan Ritual Persembahan Akademi Kerajaan, sementara Drewanchel bahkan tidak perlu diminta, karena seluruh kadipaten sangat ingin mendapatkan lebih banyak perlindungan suci. Belum lagi, kadipaten-kadipaten yang telah melewatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam ritual Akademi Kerajaan sebelumnya pasti tidak ingin melewatkan kesempatan ini juga.

“Selain itu, ketika kita mengizinkan mereka mengulangi ritual perlindungan suci, mereka akan mendapat hadiah besar,” kataku. “Jika kamu mengisyaratkan pengetahuan yang diperoleh dari arsip bawah tanah, banyak kadipaten yang pasti akan memanfaatkan kesempatan itu. Kamu tidak perlu mencemaskan hal lain.

Sigiswald memejamkan matanya untuk waktu yang lama, lalu sekali lagi menghela nafas dan tersenyum. Dia tampak sangat terguncang; mungkin aku terlalu berlidah tajam untuk pangeran yang dimanjakan.

Well, mentorku adalah Benno dan Ferdinand, jadi tidak apa boleh buat!

“Oh, dan karena ini adalah ritual untuk mendidik bangsawan yang belum pernah berpartisipasi dalam upacara keagamaan, aku tidak yakin keluarga kerajaan perlu mengambil bagian seperti yang Kamu lakukan di musim dingin,” aku menambahkan.

Sigiswald lega mendengarnya. "Jadi begitu. Kami sendiri akan menyiapkan upacaranya dan mendorong kadipaten-kadipaten untuk berpartisipasi. Namun, bisakah kami memintamu membuat ramuan peremajaan? Di Kedaulatan, kami harus memprioritaskan membuatnya untuk keluarga kerajaan.”

Kadipaten-kadipaten akan menyiapkan ramuan mereka sendiri, bukan? Sebagian besar bangsawan menyimpan setidaknya satu ramuan di pinggul mereka, jadi Kau hanya perlu memperingatkan mereka untuk membawa ramuan cadangan.”

Seketika, mata sang pangeran melebar. “Tapi apakah Ehrenfest tidak mempersiapkan ramuan untuk upacara Akademi Kerajaan?”

“Saat itu, kami meminta kadipaten berpartisipasi dalam penelitian kami, jadi kami pikir perlu memberi mereka hadiah. Namun, di kesempatan ini, Ehrenfest akan menawarkan waktu dan keahliannya untuk mengajari negara tentang ritual atas permintaan keluarga kerajaan. Aku tidak merasakan adanya alasan mengapa kami juga perlu menyiapkan ramuan peremajaan. Apakah tidak jauh lebih penting bagiku untuk terus mengerjakan dokumen-dokumen di arsip bawah tanah?”

Aku harus menikmatinya selagi bisa. Setelah Konferensi Archduke berakhir, serah terima dan semacamnya akan menghabiskan banyak sekali waktuku sehingga aku mungkin tidak akan bisa membaca selama satu tahun penuh.

Ini satu-satunya kesempatanku untuk mengunjungi arsip bawah tanah, dan membaca jelas jauh lebih penting daripada ramuan peremajaan.

Aku melanjutkan, “Kita juga bisa membuatnya untuk dijual, tetapi aku tidak menganggapnya sebagai pilihan; Drewanchel akan membeli seluruh stok kami dan mencurahkan sumber dayanya untuk mereplikasi resep kami. Mungkin kita malah bisa menjual ramuan peremajaan paling ampuh yang diajarkan di kelas, tapi sekali lagi, aku menentang gagasan itu. Itu dimiliki oleh semua orang dan tidak akan membawa banyak keuntungan bagi Ehrenfest.”

Membuat ksatria mengumpulkan di tempat kami sehingga cendekiawan kami yang sudah sibuk bisa membuat ramuan peremajaan justru hanya akan membebani kami.

“Aku sekarang mengerti mengapa Ehrenfest mendadak kaya,” kata Sigiswald. Kelelahan kemudian menyusup ke senyumnya. “Aku juga sangat sadar mengapa bangsawan di kadipatenmu kesulitan untuk mempertahankan status baru mereka.”

Aku balas tersenyum. “Sungguh luar biasa kita bisa saling memahami dengan lebih baik. Mari kita akhiri diskusi tentang Ritual Persembahan kita dan beralih ke persyaratanku untuk menjadi putri angkat raja.”

"Masih ada lagi ?!"

Hm? Itu baru topik awal. Kita bahkan belum membahas masalah paling mendesak, bukan?



Post a Comment