Setelah upacara penyambutan Georgine usai, Ferdinand dan aku segera kembali ke gereja. Wilfried secara umum akan tetap tinggal di gedung utara untuk meminimalisir kontak dengan bangsawan lain, dan meski aku bisa melakukan hal senada, diputuskan bahwa aku akan lebih mudah tinggal di gereja dan melanjutkan aktivitasku yang biasa. Selain itu, terjebak di gedung utara berarti tidak bisa pergi ke ruang buku.
Dan, maksudku... gereja juga memiliki ruang buku.
Kehadiran Georgine berarti menambah lalu lintas masuk keluar Area Bangsawan, dan karena tidak ingin memberikan bobot pada berbagai rumor dan pesan yang tersebar, aku tidak diizinkan untuk mengunjungi Hasse, aku juga tidak diizinkan memanggil Perusahaan Plantin maupun Perusahaan Gilberta ke gereja. Tetapi bahkan dengan pembatasan ini, aku memiliki waktu yang lebih baik daripada yang aku lewati di kastil —sejatinya, hari-hari setelah kedatangan Georgine sangat normal sehingga aku bahkan hampir tidak memikirkan fakta bahwa dia ada di sini di Ehrenfest. Aku berlatih harspiel sampai bel ketiga, lalu membantu Ferdinand sampai bel keempat.
Suatu hari, ketika aku kembali ke kamar Uskup Agung untuk makan siang setelah bel keempat, aku menemukan Fritz menungguku dengan ekspresi agak serius di wajahnya—kontras dengan sikap tenangnya yang biasa. Dia jarang berada di kamarku pada siang hari dimana dia biasanya berada di workshop, jadi apa pun yang perlu dia bicarakan, itu serius.
"Apakah ada sesuatu yang terjadi, Fritz?"
“Ya, Lady Rozemyne. Ada sesuatu yang harus saya beritahukan kepada anda tentang Dirk sekarang juga,” katanya cemas.
Tiba-tiba, sebuah kesadaran menghantamku—aku pada dasarnya telah melupakan mana Dirk selama satu tahun penuh. Kami diam-diam menyerap semua mananya memakai taue tahun lalu, tapi itu bukan solusi permanen; mana-nya akan kembali meningkat, dan itu akan terus berlanjut sampai kami mengambil tindakan.
Aku perlu membicarakan tindakan yang perlu diambil terhadap Dirk dengan Ferdinand. Itu bukan sesuatu yang bisa aku diskusikan dengan terbuka karena kontrak penyerahan yang telah dia teken dengan Count Bindewald, dan mencoba membantunya seorang diri tidak diragukan lagi akan membuatku kembali dimarahi.
"Fran, tolong minta janji temu dengan Ferdinand."
"Sesuai kehendak anda."
Fran menyampaikan dalam pesannya bahwa kami sedang terburu-buru, dan yang mengejutkan, Ferdinand menjadwalkan janji temu pada bel kelima keesokan harinya.
Biasanya tiga hari setelah menerima pesan itu. Kenapa besok? Mm... Mungkinkah Ferdinand sekarang punya banyak waktu luang, karena dia terjebak di gereja mengawasiku?
Pada bel kelima pada hari itu, aku keluar dari kamar Uskup Agung bersama Fran, Fritz, dan Damuel, berjalan menyusuri lorong tepat pada waktunya untuk melihat Eckhart bergegas keluar dari kamar Pendeta Agung dan menuju pintu depan. Sepertinya Ferdinand mengirimnya untuk beberapa keperluan mendesak.
Sekarang setelah dipikir-pikir, aku jarang melihat Eckhart di kamar Ferdinand akhir-akhir ini. Apa dia sedang sibuk dengan pekerjaan lain? Pasti berat melayani tuan yang menuntut seperti itu.
Saat kami masuk, Ferdinand menyambut kami dengan singkat, “Well, ada apa? Sepertinya kamu sedang terburu-buru.” Dia bahkan tidak menoleh dari dokumennya.
“Ferdinand, bisa tolong bersihkan ruangan ini? Aku hanya ingin Damuel, Fran, dan Fritz menemani kita untuk diskusi ini.”
Ferdinand melihat ke atas nama-nama yang ku sebutkan, lalu menghela nafas dan bergumam, "Tidak ada yang positif, kalau begitu..." sambil melambaikan tangannya.
Semua pelayannya berhenti seketika, membereskan pekerjaan mereka dan mendorong gerobak teh ke Fran sebelum meninggalkan ruangan dalam diam. Fritz menutup pintu begitu mereka pergi.
“Well, Rozemyne—apa yang terjadi?” tanya Ferdinand, menyesap teh yang dituangkan Fran untuknya. Aku melirik Fritz, yang mengangguk sebelum menjawab di tempatku.
“Aku diberitahu ini oleh Wilma, tampaknya mana Dirk telah berkembang pesat akhir-akhir ini. Dia mengharapkan bantuanmu.” "Dirk?" tanya Ferdinand, alisnya berkerut.
Aku segera menyela untuk menjelaskan. "Dirk adalah bayi Penelanan, Count Bindewald menandatangani kontrak penyerahan."
"Ah. Kurasa mana-nya hampir meluap sekarang,” jawabnya, sekarang mengerti mengapa kami ada di sini.
"Benar," kataku dengan menganguk. "Apa yang harus kita lakukan? Buat dia menawarkan mana? Membiarkannya menumpuk terlalu mana banyak bisa membunuhnya, jadi aku ingin ini diselesaikan sesegera mungkin. ”
“Benar,” Ferdinand sependapat. “Kita sekarang membutuhkan mana sebanyak mungkin.” Dia dengan lancar berdiri, mengenakan sarung tangan kulit pemblokir mana, lalu mengambil feystone hitam dari lemari, menjatuhkannya ke dalam tas kulit yang kemudian dia serahkan kepadaku.. “Karena kita tidak bisa membiarkan anak pra-baptis meninggalkan panti asuhan, dia tidak bisa secara langsung mempersembahkan mananya ke instrumen surci. Sebaliknya, Kau akan menghisapnya menggunakan feystone ini. Ini juga akan menyedot manamu keluar jika Kau menyentuhnya, jadi berhati-hati agar terhindar dari hal tersebut. Perintahkan pelayan untuk melakukannya. Mereka hanya perlu menyentuhkannya ke kulit bayi agar membuat mana tersedot keluar.”
“Terima kasih banyak, Ferdinand. Ini, Fran,” kataku, segera memberikan tas itu padanya. Akan jauh aman jika dia yang mengurusnya. "Juga... kau bisa bilang aku benar-benar di sini untuk membahas hal lain, yaitu, well... Apakah kontrak penyerahan Dirk sempat dibatalkan seperti yang kita bicarakan?"
Sudah satu setengah tahun sejak Count Bindewald dipenjara, jadi semuanya sudah cukup tenang bagi kami untuk membahas masalah ini.
"Ah..." Ferdinand mengerutkan alis dan mengetukkan jari ke pelipis saat berpikir, benar-benar teralihkan. “Selama ini, kita tidak mempermasalahkannya, akann tetapi kurasa sekaranglah saatnya untuk melakukannya. Kita tidak bisa membiarkan semua ini menjadi lebih lama lagi, mengingat apa yang akan terjadi. Mungkin kita bisa mengubah tuannya menjadi dirimu, tapi itu hanya akan menciptakan kelemahan lain untuk dieksploitasi...”
"Eh Ferdinand? Bukan itu yang aku bicarakan. Aku bertanya apakah kontrak itu dibatalkan,” kataku, memotong gumamannya. Dia menatapku, alisnya masih berkerut.
"Yang terbaik adalah membiarkan kontrak itu."
"Mengapa?"
“Kita tidak perlu khawatir tentang penandatanganan bangsawan lain dengannya ketika dia sudah terikat kontrak, jadi tidak perlu membatalkannya dan membuat lebih banyak masalah untuk dikhawatirkan. Tidak ada bangsawan yang akan mengambil bayi yang ditandatangani penjahat kadipaten lain, dan paling mudah adalah meninggalkannya begitu saja di panti asuhan di mana dia akan dirawat tanpa masalah.”
"Aku mengerti... lantas mengapa sekarang kita perlu mempertimbangkan kembali situasinya?" Ferdinand dalam diam mengeluarkan alat sihir pemblokir suara, dan hanya setelah dia memastikan bahwa aku menggenggam ujung yang satunya, dia menjawab. "Georgia."
Aku tahu dia ada di Ehrenfest, tapi apa hubungannya dengan sesuatu? Dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Dirk.
“Kita tidak menyangka dia akan menjadi istri pertama Ahrensbach, dan itu tentu tidak baik bagi kita,” lanjut Ferdinand. “Untuk saat ini, dia mungkin kewalahan dengan pekerjaan yang diharapkan dari istri pertama seorang archduke, tetapi begitu dia memiliki lebih banyak waktu, dia pasti akan menyelidiki Ehrenfest dan menemukan insiden Count Bindewald.”
"Count Bindewald berasal dari Ahrensbach?" Aku bertanya. Pada refleksi, aku sepertinya ingat seseorang yang menyebutkan bahwa dia sangat berpengaruh di suatu tempat di selatan Ehrenfest.
“Benar. Georgine adalah istri ketiga pada saat kejadian, dan dilihat dari bagaimana dia bahkan tidak diberitahukan tentang kematian Bezewanst, kita dapat membayangkan dia tidak diberitahu tentang apa yang terjadi. Archduke Ahrensbach tidak ingin diketahui secara luas bahwa seorang bangsawan dari kadipatennya menyerbu dan menyebabkan masalah di Ehrenfest, karena itu akan memberi kita keuntungan politik. Artinya, istri pertama sangat terlibat dalam politik, dan dia sekarang dalam posisi untuk mencari tahu tentang hal-hal ini. Ada banyak hal yang pasti akan dia pelajari melalui penyelidikan.”
Aku mengangguk seolah-olah aku mengerti apa yang dimaksud Ferdinand, tetapi sejujurnya, aku benar-benar tidak mengerti. Bagaimana Georgine yang menyelidiki Dirk dan Count Bindewald mengubah sesuatu?
“Hal ini seharusnya tidak begitu sulit untuk kau pahami. Hal ini layak kau pahami selaku Uskup Agung dan direktur panti asuhan. Georgine dapat menggunakan kontrak dengan Count Bindewald dalam memaksa kita untuk menyerahkan Dirk, atau menggunakannya sebagai alasan untuk menyelidiki panti asuhan.” “Apakah istri pertama Archduke kadipaten yang lebih besar ini benar-benar melakukan semua itu untuk anak yatim penelanan?”
"Kau sungguh tidak memiliki bakat dalam mengumpulkan informasi ya?" kata Ferdinand, menatapku dengan tajam. Tapi, well, aku sedang dijauhkan dari para bangsawan lainnya; tidak adil mengkritik keterampilan pengumpulan informasiku, atau kekurangannya. “Orang yang paling dibenci dan dimusuhi Georgine adalah Sylvester—pencuri posisi aub darinya. Kau harus tahu ini, mengingat Kau membaca surat-surat yang disembunyikan Bezewanst.”
Maaf... Aku meminta maaf dalam hati, mempertahankan ekspresi serius di permukaan. Aku mengerti bahwa dia merasa seperti itu pada saat itu, tetapi aku tidak berpikir dendamnya akan bertahan selama dua puluh tahun penuh.
“Dan sekarang ada kamu, seorang gadis yang cukup Sylvester sukai sampai diadopsi dengan sukarela. Itu saja sudah cukup untuk menjadikanmu target, belum lagi fakta bahwa Kau ikut bertanggung jawab atas kematian Bezewanst —anggota keluarga yang sangat dekat dan dia sayangi sehingga dia mempertahankan kontak dengannya selama bertahun-tahun setelah pernikahannya. Dia mengetahui keterlibatanmu lebih awal, pada kunjungan ini.”
"Tunggu apa?! Bagaimana Kau tahu itu?!"
Bagaimana Ferdinand bisa tahu apa yang Georgine lakukan selama dia tinggal di sini ketika dia terjebak di gereja, memastikan aku tidak melakukan sesuatu tanpa pengawasan?
Dia mencemooh keterkejutanku. “Eckhart dan Justus memberi aliran informasi yang stabil kepadaku. Aku berada di gereja sebagian untuk mengawasimu, tetapi juga agar keduanya tidak perlu selalu mengawalku dan bebas.”
Eckhart diberitahu tentang jamuan teh yang diadakan Ibu di estatenya, sementara Justus pergi ke segala tempat untuk mengumpulkan informasi secara langsung. Ternyata, Sylvester bahkan memanggil Ferdinand di tengah malam agar dia bisa mengeluh tentang perjuangan yang harus dia tanggung.
“Faksi yang berisi orang-orang yang terhubung dengan Ahrensbach kehilangan kekuatan yang cukup besar saat ibu Sylvester ditangkap, jadi mereka saat ini berusaha untuk mendapatkan kembali pengaruh sebanyak yang mereka bisa melalui Georgine karena dia memiliki beban kadipaten yang lebih besar di belakangnya. Saat kita berbicara, mereka secara aktif memperkuat hubungan mereka dengannya, dan di jamuan teh yang diadakan dengan maksud itulah Viscountess Dahldolf memberi tahu Georgine banyak, banyak hal.”
Aku mendengarkan penjelasan Ferdinand tentang politik bangsawan, dan meskipun aku tidak begitu mengerti apa yang dia bicarakan, aku setidaknya perlu menanyakan nama yang tidak aku kenal.
"Ferdinand, siapa Viscountess Dahldolf?"
“Ibu dari ksatria tolol yang melalaikan tugasnya sebagai pengawal dan menyakitimu, membiarkan trombe yang kita habisi menumbuhkan benih baru.”
Tunggu... Apakah yang dia maksud adalah ibu Shikza?! Gaaah! Itu menakutkan! Aku tidak ingin tahu tentang ini, tidak peduli betapa pentingnya itu untuk keselamatanku!
Aku bergidik saat mengingat mata dingin Shikza saat dia menusukkan pisau ke arahku, mencungkil mataku karena aku hanyalah rakyat jelata.
“Dia belum secara terbuka menghubungimu sebagai bagian dari sumpah yang dia buat kepada archduke setelah putranya dieksekusi. Sebagai imbalannya, bagaimanapun, dia mengutukmu tanpa henti di jamuan teh. cukup menjengkelkan karena dia melakukan ini hanya di jamuan teh yang dihadiri secara eksklusif oleh sekutunya, sehingga sulit bagi anggota faksi Leisegang untuk mengkonfirmasi dengan tepat apa yang dikatakan.”
Dia telah bertindak lebih jauh dengan memohon kepada Bezewanst dan Veronica agar hukuman Shikza dikurangi, jadi masuk akal jika dia berada di faksi yang menentang Elvira dan Florencia. Itu juga diikuti bahwa dia akan bersukacita atas kunjungan Georgine, mengadakan jamuan teh, dan kemudian menggunakan kesempatan itu untuk menceritakan semua tentang bagaimana Bezewanst meninggal karenaku.
"Itu menakutkan."
“Aku senang melihat bahkan seseorang yang tanpa harapan sepertimu dapat mengidentifikasi bahaya yang Kau hadapi. Jika Georgine menindaklanjuti dengan mengambil tempat Veronica, mendukung faksi itu sebagai istri pertama archduke kadipaten yang lebih besar, maka dia akan memiliki pengaruh yang signifikan di Ehrenfest. Dan di tengah semua ini, kita akan kesulitan menolak jika dia mengklaim bahwa anak Penelanan yang ditandatangani oleh Count Bindewald merupakan hak milik Ahrensbach. Ingatlah bahwa Ehrenfest hanyalah sebuah kadipaten tengah.”
Tampaknya Dirk bisa dicuri oleh sejumlah orang melalui berbagai cara: ada tekanan dari Ahrensbach; keluarga Pangeran Bindewald, yang dapat mengklaim kepemilikan atas dirinya; dan para bangsawan bersekongkol dengan Georgine.
“Ada kemungkinan bahwa mitos santa yang kita bangun dalam dirimu dapat ternoda hanya dengan dia mengambil anak yatim dan menjebakmu dan panti asuhanmu secara negatif —setidaknya, itu adalah sesuatu yang bisa aku capai dengan mudah di posisinya. Kita tidak dapat memprediksi apa yang akan dia lakukan saat ini, tetapi dia memiliki pilihan yang merusak.”
“Kalau begitu, kita benar-benar harus membatalkan kontrak penyerahan dengan Count Bindewald dan membuat kontrak baru denganku sebagai tuan. Tidak ada bangsawan lain yang bisa membawanya pergi begitu dia meneken kontrak dengan putri angkat archduke, kan? Kau menggumamkan sesuatu tentang melakukan itu sebelumnya.”
Pendekatan ini akan membuat lebih sulit bagi siapa pun untuk secara terbuka memburu Dirk, dan tentu saja akan jauh lebih mudah untuk membuatnya tetap aman ketika itu adalah bukan permainan yang adil bagi banyak orang. Aku tidak ingin menahannya dalam posisi berbahaya seperti itu.
“Kita bisa mengontraknya denganmu, yang tidak diragukan lagi akan menjadi langkah terbaik dalam hal melindunginya. Tapi melakukan itu juga akan mengubahnya menjadi kelemahanmu, bisa dimanfaatkan oleh siapa pun yang ingin mendapatkan kemurahan hatimu atau menyakitimu.”
“Dirk saat ini seperti keluarga bagiku, jadi dia sudah menjadi titik lemah. Fokuslah untuk melindunginya,” kataku. Cahaya berkahku telah terpancar ke Dirk ketika aku berdoa agar dia tertolong, jadi hubungan di antara kami lebih dari jelas.
Ferdinand menutup matanya erat-erat. “Berapa jauh si bodoh ini berniat untuk mempertimbangkan keluarga ...?” dia mengutuk pelan. “Tandatangan kontrak untuk melindunginya akan sederhana, namun keadaanmu telah berubah sejak saat itu. Melakukan hal ini akan membuatmu menjadi walinya, dan anak dengan wali tidak bisa tinggal di panti asuhan. Dengan demikian, Kau sendiri yang harus membesarkan dia, dan di mana tepatnya Kau berniat untuk melakukan itu?”
Saat Dirk pertama kali meneken kontrak dengan Count Bindewald, dia dibawa keluar panti asuhan dan dipindahkan ke kamar Uskup Agung. Dia hanya dibesarkan di panti asuhan sekarang karena Bezewanst telah meninggal dan tuannya dipenjara, tidak menyisakan siapa pun untuk merawatnya.
Menekan kontrak dengan Dirk memiliki konsekuensi aku harus membesarkannya, tetapi bayi yang belum dibaptis tidak dapat bekerja di kastil sebagai pelayan. Dan meskipun dia secara resmi akan dianggap sebagai keluarga, aku tidak bisa meminta Elvira untuk membesarkannya ketika dia tidak ada hubungannya dengannya. Pilihan yang paling realistis bagiku adalah merawatnya di kamar Uskup Agung, tapi itu hanya akan menambah beban para pelayanku.
"Jangan bilang kamu berniat mempekerjakan pelayan khusus untuk membesarkan bayi."
"Ngh... Sekarang setelah kamu menyebutkannya, aku ingin menahannya di panti asuhan selama mungkin."
Yang menjadi bahan pertimbangan terpenting adalah bahwa mengambil hak asuh Dirk berarti merusak hubungan dengan Delia, yang tidak diizinkan untuk meninggalkan panti asuhan. Dia merawatnya seperti adik, jadi aku tidak ingin memisahkan mereka sampai aku benar-benar harus. Paling tidak, aku mengharapkan mereka bisa tetap bersama sampai ia dibaptis dan pindah ke gedung laki-laki.
"Mm... Bisakah kita memindahkan kontraknya kepadaku dengan cara yang tidak akan memaksanya meninggalkan panti asuhan?"
“Tidak ada metode praktis semacam itu. Atau... Tidak, tunggu. Mungkin salah satunya.”
"Sungguh?! Kau benar-benar bisa melakukan segalanya, Ferdinand!” seruku, menepuk tanganku dengan gembira.
Ferdinand menyeringai sangat tidak senang. “Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku meniru metode Sylvester dengan senang hati di sini, tetapi Kau dapat mempercayakan dia dengan kontrak yang telah ditandatangani sebelumnya dan kemudian meminta orang-orang di panti asuhan mencap darahnya hanya ketika ditimpa bahaya, sehingga menundanya selama mungkin. Itu akan memungkinkan dia untuk tinggal di sana, bukan?”
“Hm… kurasa itu akan terjadi.”
Meskipun aku tidak terlalu memikirkannya sebelumnya, kontrak alat sihir Sylvester benar-benar berhasil saat itu dihitung. Seluruh cobaan itu terasa seperti sejarah kuno sekarang.
“Aku akan membatalkan kontraknya dengan count dan menyiapkan kontrak penyerahan untuk Kau tandatangani. Mintalah seseorang yang dapat Kau percayai di panti asuhan untuk menyiapkannya untuk Dirk.”
"Terima kasih banyak."
Aku menandatangani kontrak yang dibuat Ferdinand dan melipatnya. Itu hanya sepotong perkamen, jadi aku bisa menebak dia tidak berpikir perlu membuat alat sihir utuh untuk Dirk pakai saat kami hanya berurusan dengan kontrak penyerahan lama biasa. Aku telah menandatangani nama Dirk untuknya, dan itu akan berlaku hanya setelah darahnya dicap pada tandatangan itu.
"Terima kasih atas bantuannya," ulangku setelah semuanya beres. “Aku akan memberimu informasi terbaru tentang mana dan secara teratur menyerapnya dengan feystone.”
Setelah percakapan kami selesai, aku keluar dari kamar Ferdinand dan segera berjalan menuju panti asuhan. Dilihat dari ekspresi Fritz ketika dia datang menemuiku, Dirk mungkin dalam keadaan yang sangat buruk.
Tidak lama setibanya aku disana, Wilma datang dengan tergesa-gesa. “Lady Rozemyne, saya sangat berterima kasih karena telah mengunjungi kami hari ini. Wajah Dirk baru-baru ini mulai sedikit menggelembung setiap kali menangis, dan—”
“Wilma, aku baru saja mendiskusikan masalah ini dengan Pendeta Agung. Semuanya akan baik-baik saja. Bawa saja Dirk kepadaku,” kataku, menghentikan penjelasannya yang cemas dan melirik ke arah Fran. Dia melangkah maju dengan tas berisi feystone hitam.
"Sesuai kehendak anda," jawab Wilma. “Delia? Delia! Tolong bawa Dirk ke sini segera!”
Aku bisa mendengar suara berkata "Oke" dari jauh di dalam ruang makan, dan segera, aku melihat Delia berjalan sambil berpegangan tangan dengan Dirk. Dia telah tumbuh cukup besar sejak terakhir kali aku melihatnya, sekarang cukup besar untuk berlari bersama dengan popoknya yang bergoyang di belakangnya. Namun, langkahnya agak goyah—cukup sampai aku mengira dia akan jatuh kapan saja.
Apa Kamil juga sebesar ini sekarang...? Aku bertanya-tanya. Aku melihatnya dari jauh selama upacara kedewasaan musim semi, tetapi Tuuli memeluknya dari belakang untuk menghentikannya berkeliaran, jadi aku tidak benar-benar melihatnya berlari atau apa pun.
"Dirk pasti telah tumbuh."
“Oh ya, pertumbuhannya membuatku semakin takjub dari hari ke hari. Dia benar-benar penuh dengan kejutan,” kata Wilma sambil terkikik di depan matanya yang diselimuti kekhawatiran lagi.
“Wilma, tidak ada yang perlu ditakutkan; Aku telah meminjam feystone yang menyerap mana dari Ferdinand. Gejala Dirk akan hilang begitu aku memakainya padanya.”
Saat dia menghela nafas lega, Dirk akhirnya mencapai kami dan meraih kakinya. Dia menatapnya dengan mata bulat besar seolah menuntut dia memujinya.
“Sana, sana…”
Aku seperti melihat Kamil, itu langsung menghangatkan hatiku. Aku sedikit berjongkok untuk melihat Dirk, tetapi saat kami melakukan kontak mata, dia berhenti berpegangan pada Wilma dan lari dariku, alih-alih menempel pada Delia sambil menggelengkan kepala dengan takut. Itu membuatku ingat pada cara Kamil menangis setiap kali aku memeluknya.
Mengapa? Mengapa...?
“Senang bertemu dengan anda, Lady Rozemyne. Tolong jaga Dirk ,” kata Delia, berlutut di depanku dan memeluknya saat dia menempel padanya.
Aku mengangguk dan menatap Fran. Dia mengeluarkan feystone dan berlutut di depan Dirk, yang buru-buru bersembunyi di belakang Delia dan mulai meratap.
“Ya ampun, Dirk. Jangan menangis. Wajahmu akan bergelembung dan....” Delia memulai, tapi ketika dia melihat feystone hitam di tangan Fran, ekspresinya berubah. Dia memegang Dirk dengan protektif, mungkin mengingat saat Bezewanst secara paksa menyerap mananya. Reaksinya membuatnya tampak lebih seperti seorang ibu kecil daripada seorang kakak.
“Tidak apa-apa, Delia. Batu ini tidak akan menempatkan dia dalam bahaya, asalkan Kau tidak mencoba menghisap semua mananya seperti yang dulu Uskup Agung lakukan. Saat ini yang paling penting adalah bahwa mananya meluap-sesuatu yang sangat berbahaya. Apakah Kau ingin menjadi orang yang memegang feystone, mengingat Dirk tampaknya takut pada Fran? Dengan begitu, Kau akan dapat mengawasi bagaimana kondisinya saat mananya tersedot.”
Delia memelototi feystone hitam yang disodorkan padanya, lalu dengan ragu mengambil dan menempelkannya ke tangan Dirk dengan ekspresi khawatir di wajahnya. Dia mengeluarkan suara bingung, menatapnya sambil berkedip dengan rasa ingin tahu. Mana-nya pasti mulai mengalir keluar, dan aku tahu bagaimana rasanya—itu adalah sensasi yang sangat bagus, hampir seperti seluruh tubuhmu menjadi lebih ringan. Dirk pasti menikmatinya, mengingat bagaimana dia dengan senang hati mengulurkan tangannya ke arah kakak perempuannya.
“Kurasa itu sudah cukup,” gumam Delia, melihat Dirk memalingkan wajahnya dengan ekspresi tidak nyaman. Dia melepaskan feystone dari kulitnya dan mengembalikannya ke Fran dengan senyum cerah. “Saya sangat berterima kasih, Lady Rozemyne. Sekarang kita tidak perlu khawatir lagi.”
Aku mengangguk sebagai jawaban, meskipun ekspresiku tegas. “Delia, aku baru saja membahas kontrak penyerahan Dirk dengan Pendeta Agung. Apa Kau dan Wilma keberatan mendiskusikannya denganku?”
Mata Delia melebar karena terkejut dan dia dengan cepat menegakkan punggungnya. Wilma, sementara itu, mengangguk dengan ekspresi serius. “Kontrak penyerahan Dirk dengan Count Bindewald telah dibatalkan,” lanjutku. “Mulai saat ini dan seterusnya, dia akan tinggal di panti asuhan sebagai anak Penelanan yang normal.”
"Kau dengar itu, Dirk? Bukankah itu bagus?”
“Namun, mungkin saja seorang bangsawan Ehrenfest yang mencari mana atau seseorang yang terkait dengan Count Bindewald akan mencoba mengambilnya.”
Mendengar berita ini, baik Delia dan Wilma menegang, dengan Delia dengan protektif menarik Dirk ke arahnya seperti yang pernah dilakukan keluargaku padaku. Hatiku perih dengan cinta dan nostalgia pahit, aku mengulurkan kontrak penyerahan baru Dirk untuk mereka lihat.
“Ini adalah kontrak penyerahan antara Dirk dan aku. Setelah ditandatangani, dia tidak akan bisa lagi tinggal di panti asuhan. Namun, itu akan terbukti penting dalam melindunginya. Aku percayakan ini padamu, Delia.”
"Apa maksud anda, anda mempercayakannya padanya ...?" Wilma bertanya, berkedip karena terkejut. Dia tidak mengerti mengapa kami tidak langsung menandatanganinya.
“Aku menganggap Delia sebagai kakak Dirk. Jadi, Delia, jika ketika tiba saatnya dia harus dilindungi bahkan dengan konsekuensi meninggalkan panti asuhan, Kau dapat dengan kebijaksanaanmu mencap darahnya dengan tanda tangan ini. Melakukannya akan menyelesaikan kontrak, dan jika saat itu tiba, aku berjanji untuk melindunginya menggantikanmu sebagai tuannya. ”
Delia menatapku lekat-lekat, jelas terkejut. Matanya mengembara dari kontrak, ke Dirk, dan kemudian kembali padaku. Kemudian, setelah jeda, dia perlahan mengangguk, senyum sentimental di bibirnya.
“Saya tahu anda akan menepati janji, Lady Rozemyne. Saya tidak akan meragukan anda atau jatuh ke dalam manipulasi seseorang lagi,” katanya, menatapku langsung. Mata biru mudanya dipenuhi dengan rasa percaya yang belum ada satu setengah tahun yang lalu, dan pemikiran bahwa dia tidak akan dirantai ke panti asuhan sekarang jika aku berhasil mendapatkan kepercayaan ini kembali ketika dia adalah pelayanku membuat hatiku berdebar dengan penyesalan. Tetapi pada saat yang sama, aku tahu bahwa aku akan mampu membangun hubungan baru yang lebih kuat dengannya di masa depan.
Post a Comment