Update cookies preferences

Ascendance of A Bookworm Vol 16; 1. Pesta Perayaan Musim Semi

 Pesta yang menandai akhir dari sosialisasi musim dingin dan perayaan musim semi akan diadakan beberapa hari setelah aku mengucapkan perpisahan pada Lutz dan kembali ke kastil. Setelah selesai, para giebe akan kembali ke provinsi asal mereka dan musim semi akan resmi dimulai.



"Apakah pakaian ini tidak cocok untuk anda, Lady?" tanya Rihyarda.

“Mengingat ini adalah pesta musim semi, aku yakin yang hijau ini jauh lebih disukai,” jawab Brunhilde.

Rihyarda dan Brunhilde mengejarku saat aku kembali ke kamar kastil, dengan masing-masing membawa pakaian di tangan. Aku melihat di antara pakaian dan ekspresi intens mereka, akan tetapi aku tidak tahu mana yang merupakan keputusan yang tepat.

Dan sejujurnya, aku tidak peduli dengan apapun yang aku kenakan.

Mau tak mau aku goyah dalam menghadapi keganasan seperti itu, mengulur waktu bagi Lieseleta untuk menyelinap di antara kami dan mengulurkan jepit rambut. Itu jepit rambut paling baru aku dapatkan — yang aku beli dari Tuuli saat memesan jepit rambut untuk Eglantine.

"Lady Rozemyne, apakah jepit rambut ini cocok untuk pesta?" Lieleta bertanya.

"Benar. Aku akan menggunakan jeput rambut baru ini,” aku menjawabnya dengan mengangguk.

Lieseleta berbalik untuk tersenyum pada Rihyarda dan Brunhilde. “Saya yakin pakaian yang dipilih Ottilie sejak awal akan paling serasi dengan jepit rambut ini. Haruskah saya membawanya untuk anda?”

"Kumohon."

Setelah pakaianku dipilih, pelayanku melanjutkan untuk meminta izin untuk setiap aksesori yang akan aku kenakan, hingga sepatuku. Semua itu tidak banyak membutuhkan campur tanganku. Aku hanya memberikan izin saat mereka berbaris di depanku satu per satu.

“Lady Rozemyne, apa yang diputuskan selama pertemuan dengan pedagang di gereja? Kami telah selesai membuat dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai persiapan untuk memasuki industri percetakan,” kata Hartmut sambil menunjukkan kertas-kertas itu kepadaku. Aku baru saja mengucapkan perpisahan kepada Lutz dan yang lainnya, jadi mengingat semua hal yang terjadi di gereja membuat hatiku perih. Aku melihat dokumen untuk mengalihkan perhatianku.

“Kamu cendekiawan yang cukup terampil, Hartmut. Dokumen-dokumen ini akan baik-baik saja. Philine, bisakah kamu menambahkan ini ke dalam kotak yang akan kita kirim kepada Ibu?” tanyaku sambil menandatangani dokumen dan menyerahkannya kepada Philine. Aku kemudian mengeluarkan beberapa dokumen lain dari sebuah kotak yang kami bawa dari gereja dan menyerahkannya kepada Hartmut. “Ini catatan Justus tentang pertemuan dengan Perusahaan Plantin dan opiniku tentang masalah itu. Laporannya disusun dengan cukup baik, sehingga Kau mungkin ingin mengikuti teladannya— meskipun aku akan merekomendasikan agar Kau tidak mencoba mempelajari satu bakat tidak biasa yang dia tunjukkan di Akademi Kerajaan.”

Saya tidak yakin bakatnya yang tidak biasa harus diabaikan begitu saja; tampaknya cukup berguna bagi saya.”

Keingintahuan dalam suaranya mengirimkan gelombang kepanikan kedalam diriku. “Ini bukan untuk kamu pelajari, Hartmut. Tidak sekarang, dan tidak pernah.”

“Tapi kenapa tidak? Tentunya anda juga memahami nilai informasi, Lady Rozemyne.”

“Itu tidak cocok untukmu. Tidak ada yang terasa aneh tentang cross-dressing Justus karena dia memiliki wajah androgini dan sedikit pendek, tetapi kamu tinggi, Hartmut. Kau juga memiliki bahu bidang, dan Kau masih dalam masa pertumbuhan, bukan?”

Hartmut sedikit tumbuh selama musim dingin dan itu mungkin akan terus berlanjut. Tidak akan lama sebelum dia tidak disiapkan untuk berpakaian sebagai seorang gadis.

“Selain itu, tidak mudah melakukan cross-dress tanpa menimbulkan kecurigaan. Justus menguasai pemakaian vokal, bahasa, dan sikap setelah bertahun-tahun bekerja dan penelitian yang melelahkan untuk memuaskan obsesinya, akan tetapi tanpa pengalaman seperti itu, upaya semacam itu hanya akan berakhir dengan bencana.

Ferdinand mungkin tidak memandang adanya masalah dengan memiliki cross-dresser dalam pengikutnya, tapi aku jelas tidak menginginkannya. Hartmut sudah memberiku waktu yang cukup sulit, dengan usahanya untuk menyebarkan Legenda Santa dan keinginannya untuk menelitiku sebagai pekerjaan seumur hidupnya.

“Jika kamu melakukan cross-dress, aku akan segera membebastugaskanmu,” kataku, menyelesaikan pemikiranku tentang masalah ini.

“Sekarang, apa mau dikata. Saya rasa saya harus menyerah pada crossdressing..." gumam Hartmut, bahunya merosot kecewa. Aku menghela napas lega, dan kulihat Ottilie dan Rihyarda menunjukkan ekspresi yang sama leganya.

Semua orang sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri, jadi aku mulai membuat kemajuan pada hal-hal yang perlu aku lakukan juga. Aku akan memenuhi janjiku kepada Lutz dengan membuat banyak buku, dan untuk itu, aku perlu menyiapkan banyak manuskrip untuk dicetak. Aku mulai mengedit salinan buku teks dari Akademi Kerajaan dan menambahkan kisah cinta yang telah aku hentikan di tengah jalan sampai, tak lama kemudian, Lieseleta memanggilku.

“Lady Rozemyne, Lady Charlotte mengundang anda ke jamuan teh. Ini agak mendadak, dia mengajak besok sore.”

"Selama itu tidak akan menimbulkan masalah bagi para pelayanku, aku dengan senang hati menerimanya," jawabku. Setahuku, jadwalku bebas sampai hari pesta perayaan.

“Lady Charlotte pasti sangat gembira; dia selama ini telah menunggu kepulangan anda,” kata Lieseleta sambil tersenyum lembut. "Saya akan menyampaikan balasan anda sekarang juga."

Wilfried juga diundang, yang berarti akan ada jamuan teh antara kami tiga bersaudara. Kalau dipikir-pikir, ini pertama kalinya kami mengadakan jamuan teh semacam itu. Itu dimulai dengan damai, dengan aku membawa kudapanku sendiri untuk kami bagikan.

"Aku minta maaf karena mengundang tiba-tiba," kata Charlotte. “Aku ingin kita mendistribusikan beban kerja Doa Musim Semi sekarang daripada nanti, sehingga kita masing-masing tahu persiapan apa yang perlu kita lakukan.”

Doa Musim Semi adalah topik diskusi pertama kami. Wilfried dan Charlotte tampaknya juga akan membantu tahun ini, jadi kami menyebarkan peta kadipaten dan mulai membahas siapa yang akan mengcover masing-masing area.

Karena para pendeta biru akan mengantarkan cawan ke provinsi-provinsi yang dikepalai giebe, kami hanya perlu berkeliling Distrik Pusat. Jika kami memasukkan Ferdinand, kami memiliki empat orang di tangan, yang benar-benar mengurangi area yang harus kami cover. Mungkin Doa Musim Semi akan berakhir tanpa kami sadari tahun ini.

“Aku terjadwal untuk mengambil Gutenberg dan pergi untuk melakukan Doa Musim Semi Haldenzel setelah tugas kita di Distrik Pusat selesai. Aku juga ingin memeriksa Hasse, jadi akan lebih mudah bagiku untuk menangani bagian timur distrik, di mana kota itu berada.”

Warga Hasse tentu sangat meninggikanmu, kakak. Aku tidak merasa akan ada masalah dalam mempercayakan timur kepadamu. Aku yakin orang-orang di biara akan lega Kembali bisa melihatmu,” kata Charlotte.

"Ya." Wilfried mengangguk setuju. "Rozemyne untuk bagian timur, kalau begitu."

Kami akhirnya memutuskan bahwa Charlotte akan meng-cover selatan, Wilfried di barat, dan Ferdinand di utara. Yang sekarang kita butuhkan adalah persetujuan Ferdinand.

“Tetap saja, apakah kalian berdua benar-benar tidak keberatan membantu Doa Musim Semi?” Aku bertanya. "Apakah kalian tidak akan berpikir bahwa persiapan yang diperlukan akan sulit untuk kalian tangani?"

"Aku sudah menyiapkan pakaianku, jadi kamu tidak perlu khawatir," jawab Charlotte. Dia sekarang terlalu tinggi untuk mengenakan pakaian seukuranku, seperti yang dia lakukan tahun lalu, jadi dia telah melakukan penyesuaian untuk membuat jubahnya sendiri setelah memutuskan untuk terus membantuku.

“Dan aku membuat pakaianku dua tahun lalu ketika Paman menyuruhku membantu Festival Panen. Aku tidak bisa menggunakan pakaianmu, karena semuanya berenda,” jelas Wilfried. Jubah upacara biruku semasa aku masih gadis suci dihiasi dengan pola-pola yang menggambarkan bunga dan air yang mengalir, jadi terlepas dari kecocokannya yang sebenarnya, itu bukanlah sesuatu yang anak laki-laki akan merasa nyaman saat memakainya. Lain halnya jika dipakai selama Doa Musim Semi pertamanya, mengingat betapa tiba-tiba perkembangan situasinya, tetapi dia tidak ingin terus memakainya setelahnya.

“Bepergian bukanlah hal yang mudah. Apakah kalian akan baik-baik saja?”

“Bagian terburuk dari semuanya adalah ramuan. Memang memulihkan mana dan staminaku, tentu saja, tapi rasanya sungguh busuk,” kata Wilfried sambil meringis. Charlotte mengangguk setuju, menunjukkan ekspresi bertentangan yang menyuratkan rasa jijik yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

"Benar. Pelayan gerejamu mengatakan bahwa Kau juga meminum ramuan itu saat bepergian untuk Doa Musim Semi dan Festival Panen. Tak habis pikir kamu akan bertahan sampai segitunya demi kadipaten kami, melepaskan mana dan meminum cairan busuk itu meski kesehatanmu buruk... Aku ingat saat itu kamu lebih dari seorang santa—bahwa kamu, sebenarnya seorang dewi. Lebih buruk lagi, rasanya bertahan sangat lama sehingga bahkan menulari makanan yang dimakan beberapa hari kemudian. Setelah sekali minum untuk pertama kalinya, aku benar-benar percaya bahwa Paman memusuhi kita.”

Charlotte menghela nafas berat sambil menggelengkan kepalanya, meskipun aku tidak mengerti alasannya; menurut pemahamanku Fran telah menemaninya di kedua kesempatan, dan ramuan yang dia bawa adalah ramuan rasanya mendingan. Pikiran itu terlintas di benakku bahwa mungkin lucu jika mereka terus percaya bahwa ramuan itu adalah provokasi yang disengaja, akan tetapi aku segera memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada mereka.

"Kalian bisa percaya bahwa Ferdinand tidak berusaha memusuhi kalian," kataku. “Faktanya, ramuan yang kalian minum dapat dianggap sebagai perwujudan dari kebaikan dan perhatiannya. Ramuan itu terasa sangat baik dibandingkan dengan ramuan yang asli.”

“Ramuan busuk itu sangat... baik? Perhatian?" Baik Wilfried dan Charlotte tersentak hanya dengan pemikiran itu. Aku memberi tahu mereka bahwa ramuan original terasa lebih buruk—dengan satu hal positif adalah itu jauh lebih efektif—yang membuatku terlihat sangat kagum.

Kami terus berbicara selama beberapa saat sampai Charlotte tiba-tiba menyatukan bibirnya dan menurunkan mata nilanya, seolah didorong ke sudut metaforis. Ada jeda sebelum dia mengangkat kepalanya dan menatapku langsung.

“Kakak, benarkah kau akan segera bertunangan dengan Wilfried...? Aku tidak bisa mempercayai telingaku ketika Ayah memberi tahuku saat makan malam tempo hari.”

Aku mengangguk. “Aub Ehrenfest tidak akan bercanda tentang masalah semacam itu. Seperti yang aku pahami, ini adalah langkah kritis demi kadipaten kita.” Itu cara terbaik untuk mengorganisir faksi-faksi politik, mengamankan ruang bukuku, dan memperkuat kemampuan kami untuk membuat buku di Ehrenfest.

Belum lagi, menikah dengan kadipaten lain berarti mengucapkan perpisahan kepada semua orang di kota bawah untuk selamanya...

Charlotte mengambil tehnya dengan ekspresi agak samar. “Itu cukup mengejutkan bagiku. Ku pikir Kau akan menjadi sekutuku, kakak.”

“Aku akan selalu menjadi sekutumu, Charlotte. Kau bisa mengandalkanku. Bagaimanapun juga, aku adalah kakakmu.”

Saat aku membusungkan dadaku, bagaimanapun juga, gelombang kesadaran menyapu Charlotte. Dia menatapku dengan sorot bertentangan, seolah ingin menunjukkan bahwa aku salah paham tentang sesuatu, tetapi pada akhirnya, dia hanya mendesah kalah. Dia melirik Wilfried dan kemudian kembali menatapku.

"Aku mendapati diriku mengkhawatirkanmu setengah mati, kakak."

Tungggu, apaaaa? Aku hanya mengatakan bahwa dia dapat mengandalkanku. Kenapa dia yang tiba-tiba khawatir?

“Apakah pertunangan ini merupakan upaya Ayah dan Wilfried untuk menipumu? Kau tidak boleh jatuh ke dalam taktik mereka, bahkan jika ditawari buku sebagai imbalan!” seru Charlotte. Mengingat kekhawatirannya, aku hampir tidak bisa mengakui kepadanya bahwa aku dijanjikan tidak hanya beberapa buku tetapi dua ruang buku secara keseluruhan.

Aku tersenyum secara refleks, coba mengulur waktu untuk memikirkan alasan... tapi sebelum aku bisa, Wilfried menatap Charlotte dengan tatapan kesal. “Aku tidak menipu Rozemyne, oke? Aku baru mengetahui tentang pertunangan ini beberapa hari yang lalu. Aku sama terkejutnya denganmu, karena aku juga mengira Rozemyne ada di pihakmu. Aku tidak pernah berpikir sedikit pun bahwa dia akan setuju untuk bertunangan denganku.”

Mendengar diskusi mereka memungkinkanku untuk menyimpulkan apa yang sebenarnya mereka maksudkan saat mereka membicarakanku "bersekutu" dengan seseorang —dalam konteks ini, itu tampaknya berarti mendukung seseorang dalam upaya untuk menjadi aub berikutnya.

"Wilfried... apakah kamu akhirnya setuju untuk bertunangan denganku?" Aku bertanya.

"Ya. Semua orang mengatakan bahwa pasangan yang sudah menikah adalah keluarga seperti saudara kandung, jadi seharusnya tidak terlalu berbeda dengan yang kita lakukan sekarang. Juga... memilikimu di sisiku akan membawa banyak perubahan,” kata Wilfried, menatap Charlotte dengan tatapan bersalah.

Aku tahu dari Ferdinand bahwa para bangsawan terpusat di sekitar Leisegang untuk mendukungku sebagai aub berikutnya. Para bangsawan di Ehrenfest yang memiliki sebagian besar tanah mulai bergerak, dan masuk akal jika orang-orang yang melayani Wilfried akan menyadari hal ini. Dengan kata lain, antusiasme agar pernikahan kami berhasil tidak datang dari Wilfried, tetapi dari pengikutnya, yang ingin membersihkan nama tuan mereka dan merebut tampuk kekuasaan Ehrenfest sebelum keretakan memisahkan kadipaten.

Tapi itu tidak masalah jika Wilfried tidak mau menjalaninya.

Apapun yang terjadi aku ditakdirkan untuk melakukan pernikahan politik, jadi aku hanya meminta agar aku menerima akses penuh ke kastil dan ruang buku gereja. Wilfried, di sisi lain, berada dalam posisi yang sepenuhnya berbeda. Dia juga dibesarkan secara berbeda.

“Jika kamu telah berpikir keras tentang ini dan sampai pada kesimpulanmu sendiri—tanpa hanya mengikuti pendapat orang-orang di sekitarmu—maka aku tidak keberatan dengan keputusan ini, Wilfried.”

"Kau setuju?"

"Ya, tentu saja."

_________

 

Pesta merayakan musim semi diadakan sehari setelah jamuan teh kami. Itu menandai akhir sosialisasi musim dingin dan biasanya dihadiri oleh semua bangsawan di Ehrenfest.

Ferdinand menginstruksikanku untuk datang setelat mungkin, jadi aku menunggu bersama Wilfried dan Charlotte di ruangan yang paling dekat dengan aula besar. Kami bertiga akan masuk dengan sinyal Rihyarda... meskipun sedikit lebih rumit dari itu, karena masing-masing dari kami membawa pengikut kami. Rombongan kami sebenarnya cukup besar.

Posisi seseorang di aula besar secara umum bergantung pada status, dengan para archnoble duduk di depan paling dekat dengan panggung sementara para laynoble berkumpul di belakang dekat pintu masuk. Kami berbaris menuju paling depan di tengah kerumunan bangsawan yang cukup besar.

Sekarang dia melayani sebagai salah satu pengikutku, Philine, seorang laynoble, akan diposisikan di depan di antara para archnoble untuk pertama kalinya. Dia melakukan yang terbaik untuk tampil tenang dan menjaga kepalanya tetap tegak, tetapi ekspresinya kaku, dan aku bisa melihat kakinya gemetar.

Damuel, yang juga laynoble, membiarkan senyum tersungging di bibirnya saat melihat kegugupan Philine. Dia pindah ke satu sisi, posisi barunya membuatnya sedikit lebih sulit bagi para bangsawan di sekitarnya untuk melihatnya. Sepertinya aku ingat Brigitte melakukan hal yang sama untuknya di masa lalu sehingga dia tidak harus memikul begitu banyak mata yang tertuju padanya.

“Aku pernah berada di posisimu dulu, jadi aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini,” kata Damuel. "Butuh waktu, tapi kamu harus terbiasa."

"Aku akan melakukan yang terbaik," jawab Philine. Dia dengan gugup melirik ke arahnya, dan kemudian senyum tenang muncul di wajahnya, menunjukkan bahwa dia merasa setidaknya sedikit lebih baik.

Yup, itulah yang ingin kulihat! Semua pengikutku berhubungan baik.

Bangsawan mulai mendekati kami, tidak diragukan lagi ingin menyapa anak-anak archduke, akan tetapi pasangan archduke tiba sebelum mereka sempat melaukannya. Aku mengehla napas lega. Seperti yang Ferdinand katakan, kami berhasil melewatinya tanpa dikepung.

Sylvester berdiri di atas panggung dan menatap dengan bijak ke seberang aula besar.

Aliran murni Dewi Air Flutrane telah menghanyutkan Dewa Kehidupan Ewigeliebe dan menyelamatkan Geduldh Dewi Bumi. Terberkatilah mencairnya salju!” dia menyatakan.

Dan dengan demikian dimulailah pesta merayakan musim semi.

"Pertama, aku akan mengumumkan siswa kehormatan kita," lanjut Sylvester. “Lima siswa—jumlah yang luar biasa—mencapai nilai yang cukup tinggi untuk diakui sebagai siswa berprestasi.”

Sorak-sorai persetujuan dan tepuk tangan meriah memenuhi aula. Aku adalah satu-satunya yang menyabet peringkat teratas di kelas—ada pencapaian teratas yang berbeda untuk para ksatria, pelayan, cendekiawan, dan kandidat archduke begitu kursus dimulai—tetapi Wilfried, Leonore, Cornelius, dan Hartmut juga mengikutiku ke atas panggung sebagai siswa teladan.

“Bagus, Rozemyne,” kata Sylvester sambil tersenyum. “Ini hadiah untuk merayakan keberhasilanmu. Semoga bermanfaat bagimu.”

Dia memberiku feystone yang relatif besar. Aku terkesan dengan seberapa besar feystone itu, dan ketika aku melihatnya, aku melihat orang lain telah menerima batu mereka sendiri.

“Ini adalah kesempatan yang menggembirakan karena ada banyak sekali siswa terampil dimana mereka suatu hari nanti akan mengabdikan diri di Ehrenfest. Semua siswa harus mengasah diri dan berusaha untuk meraih nilai yang lebih tinggi lagi. Seperti yang diperlihatkan selama upacara penghargaan di Akademi Kerajaan, anggap itu tugasmu untuk fokus menyelesaikan tidak hanya dengan cepat, tetapi juga dengan nilai tinggi.”

Demikianlah berakhir momen penghargaan bagi siswa berprestasi. Tampaknya siswa Ehrenfest telah menerima peringatan dari Akademi Kerajaan, karena banyak sekali siswa yang hampir gagal. Tahun depan tugas kami adalah memperbaikinya.

Ketika aku kembali ke tempat dudukku, aku melihat ke siswa kehormatan dan menghela nafas puas. “Pengikutku benar-benar berbakat,” kataku.

"Kami tidak punya pilihan," jawab Cornelius dengan ekspresi putus asa.

Aku bisa mengerti dari mana itu berasal; Aku telah menyelesaikan kelasku di Akademi Kerajaan secepat mungkin dan kemudian segera mengunjungi perpustakaan. Ksatria pengawal dan cendekiawanku perlu bergantian menemaniku, biasanya mengirim siapa saja yang bebas pada saat itu, dan karena aku pergi ke sana setiap hari, pengikutku terpaksa mati-matian menyelesaikan kelas mereka secepat mungkin untuk mengikutiku.

“Selain itu, tidak akan ada gunanya bagi masyarakat mengamati bahwa anda adalah siswa teladan sementara pelayan anda tertinggal,” Hartmut menimpali. Dia kemudian tersenyum bangga padaku. “Saya berusaha semaksimal mungkin untuk membuktikan bahwa saya layak untuk menjadi pengikut anda.”

Leonore turut tersenyum. “Tentu saja penting bagi pengikut untuk mengimbangi Lord atau Lady mereka. Dan saya menghargai bahwa, berkat Komite Peningkatan, ada lebih banyak kerja sama di sela-sela kursus. Siswa sekarang merasa lebih mudah untuk saling bertanya.”

"Omong-omong... Apakah kita semua setuju bahwa kursus ksatria memenangkan kompetisi?" Aku bertanya.

Aku telah berjanji untuk memberikan resep kue pon kepada tim yang lulus ujian paling cepat dan tim dengan siswa berprestasi terbanyak. Tahun-tahun pertama tanpa diragukan lagi telah menyelesaikan kelas sebelum yang lain dan alhasil menyabet siswa yang paling berprestasi, tetapi karena pencapaian terakhir sebagian disebabkan oleh pencapaianku sendiri, hadiah itu akan diberikan kepada mereka yang berasal dari kursus ksatria, yang menyabet urutan kedua.

Kurasa begitu. Tapi cendekiawan akan menang tahun depan,” kata Hartmut dengan aliran keyakinan yang menggerakkan semangat kompetitifku. “Kami sudah menyiapkan buku pelajaran untuk membantu pembelajaran.”

Aku menatapnya dengan bibir mengerucut. “Kami tahun pertama telah selesai mempersiapkan tahun kedua kami juga. Jangan berasumsi kalian akan menang dengan mudah.”

Benar,” tambah Brunhilde. “Tahun ini kami tidak cukup perencanaan, tapi tahun depan, para pelayan akan meraih kemenangan. Bagaimanapun juga, menyusun persiapan yang sempurna adalah bagian dari job desk kami.” Tidak ada siswa berprestasi dari kursus pelayan tahun ini, jadi dia dipenuhi motivasi. Nilai tertulis mereka tidak buruk, jadi mereka mungkin berencana untuk habis-habisan dalam pelajaran praktik.

"Aku benci menghancurkan antusiasmemu, tapi para ksatria akan menang lagi tahun depan," kata Cornelius, kemenangan tertulis di wajahnya. “Ksatria pengawal magang yang melayani Wilfried sudah mulai menggunakan metode kompresi mana, dan Kakek melatih mereka secara pribadi. Belum lagi, sekarang Angelica telah lulus, yang merupakan keuntungan besar bagi kami.”

Hartmut mengangguk, kemudian bergumam, "Kelulusan Angelica benar-benar merusak peluang kita..." dengan ekspresi serius yang mematikan. Sekarang setelah dipikir-pikir, dialah yang menyarankan untuk mengambil Stenluke darinya sebagai rintangan.

“Aku menantikan tahun depan,” kataku sambil tertawa.

Bagaimanapun juga, diputuskan bahwa resep kue pon akan dibagikan kepada tahun pertama dan siswa kursus ksatria sebagai hadiah dari Komite Peningkatan.

Setelah siswa berprestasi diumumkan, nilai rata-rata seluruh kadipaten diumumkan. Tampaknya kami berada di urutan kesebelas dalam ditter di Turnamen Antar Kadipaten, dimana, dengan mempertimbangkan riwayat kami di urutan keempat belas, menunjukkan peningkatan kami.

“Bonifatius akan bertanggung jawab untuk melatih para ksatria magang mulai musim semi ini untuk mengamankan nilai ditter. Lakukan yang terbaik, semuanya.”

Dari sana, Sylvester melanjutkan untuk membahas perhatian yang diterima Ehrenfest selama penerbitan penelitian ilmiah. Hirschur, pengawas asrama kami, memimpin dan menarik banyak perhatian dengan presentasinya tentang highbeasts-ku yang dapat dikendarai, apa yang telah dia pelajari dari alat sihir kerajaan, dan schtappe yang dipasang crest. Pelayan kami, sementara itu, menerima penilaian menengah namun cukup baik untuk menjamu tamu mereka di Turnamen Antar kadipaten. Sylvester mengatakan mereka kemungkinan akan melakukannya dengan lebih baik tahun depan, mengingat situasinya.

Selain nilai kadipaten kami yang meningkat secara keseluruhan, Sylvester melanjutkan dengan menjelaskan bahwa rinsham, jepit rambut, dan kue pon telah menjadi tren di seluruh Akademi Kerajaan. Archduke dari kadipaten lain akan segera mendekat untuk merundingkan perjanjian bisnis untuk mereka, dan peringkat keseluruhan Ehrenfest juga akan dibahas selama Konferensi Archduke berikutnya.

“Tahun ini, Ehrenfest memulai beberapa tren baru,” kata Sylvester kepada para bangsawan. “Dari titik ini, kami juga bermaksud menyebarkan buku cetak. Aku meminta bantuan kalian dalam upaya ini.”

Terakhir, orang dewasa yang baru lulus dari Akademi Kerajaan akan ditampilkan. Akan diumumkan kepada siapa mereka akan bekerja tidak sebagai magang, tetapi sebagai profesional. Angelica ada di antara mereka, artinya dia tidak akan lagi melayaniku sebagai magang, tetapi sebagai ksatria pengawal penuh. Yang artinya dia bisa menemaniku dalam tugas mengawal bahkan diluar Area bangsawan.

Udara menjadi tenang saat semua orang mengira pesta akan segera berakhir, dan saat itulah Sylvester mengangkat suara dan melanjutkan. “Aku sekarang memiliki pengumuman penting mengenai masa depan Ehrenfest,” katanya, menyilangkan tangan di udara untuk memberi isyarat kepada Wilfried dan aku saat kehebohan menyapu bangsawan yang berkumpul.

"Kita mulai, Rozemyne."

Aku dengan anggun menaiki tangga dengan Wilfried mendampingiku, dan semua mata di aula besar tertuju pada kami. Dari atas panggung, aku menatap ke seluruh bangsawan yang berkumpul. Bonifatius memancarkan aura menakutkan saat dia melihat dengan gigi terkatup. Elvira tampak lebih hidup dari sebelumnya; ada kilau di matanya, dan raut wajahnya memberiku alasan untuk percaya bahwa dia sedang menulis novel roman yang Wilfried dan aku bintangi di kepalanya. Ferdinand mengawasi sekelilingnya dengan ekspresi kosong seperti biasa, seperti halnya Eckhart dan Justus.

Ferdinand berfokus lebih pada Count Leisegang, yang matanya mulai melebar tidak percaya, sementara Justus menatap Viscountess Dahldolf. Eckhart siaga terhadap beberapa pria lain yang tampaknya merupakan giebe dari beberapa provinsi, setidaknya dilihat dari pakaiannya.

Aku ingin tahu siapa itu ...

Saat aku menyipitkan mata dalam upaya untuk mencoba berpenampilan lebih baik, suara menggelegar Sylvester bergema di seluruh aula besar. “Raja dan Ratu maha kuasa dari langit yang tak berujung, dewa Kegelapan dan Cahaya, telah menuntun Dregarnuhr sang Dewi Waktu untuk menghubungkan dua suratan takdir, di tempat ini dan saat ini juga. Semoga pertemuan Rozemyne dan putraku Wilfried diberkahi, dan semoga mereka diberkahi perlindungan suci,” katanya.

Itu format standar untuk mengumumkan pertunangan, tetapi sebagian besar bangsawan menyaksikan seolah tanpa memahaminya. Aman untuk mengatakan bahwa tidak ada yang memperkirakannya. Beberapa waktu yang berat berlalu dalam keheningan total, dan kemudian, tiba-tiba, kerumunan itu meledak menjadi hiruk-pikuk. Semua orang bertukar pandang tidak pasti, sesekali mengambil jeda dalam percakapan terburu-buru mereka untuk menembak Wilfried dan aku terkejut saat kami berdiri bersebelahan.

Dari tempat aku berada di atas panggung, aku bisa melihat ekspresi terkejut mereka dengan sangat jelas. Dari sepengetahuanku, hampir tidak ada yang bersorak atau menyatakan persetujuan; beberapa bahkan sampai berteriak “Kenapa?!” atau “Bagaimana?!"

Count Leisegang membeku dengan mata terbelalak tak percaya, sementara Viscountess Dahldolf berusaha menutup mulutnya yang ternganga dengan tangan. Dari semua penonton yang terkejut, hanya pria yang Eckhart lihat yang tampaknya tidak terpengaruh. Itu, untuk beberapa alasan, membuatnya semakin menonjol. Aku bahkan merasa seolah-olah mata kami bertemu untuk sesaat.

“Aku akan meminta izin raja untuk pertunangan ini di Konferensi Archduke,” Sylvester menyimpulkan. "Sekian"

Maka, pesta merayakan musim semi berakhir —pesta yang telah menciptakan gelombang besar di antara para bangsawan.

Post a Comment