Segera setelah Raimund mengajariku cara meningkatkan lingkaran sihir, aku bergegas keluar dari ruangan; Hartmut dan Cornelius tampaknya tidak ingin aku tinggal lebih lama dari yang seharusnya. Raimund telah membuktikan dirinya sangat cakap dengan penjelasannya sehingga aku ingin bertanya-tanya tentang alat-alat yang Ferdinand tinggalkan dan bagaimana memperbaikinya, tetapi aku tidak bisa duduk-duduk ketika semua pengikutku sangat berduri.
Setelah kembali
ke asrama, Cornelius dan Hartmut menginstruksikanku untuk mengirim surat. “Akan
lebih baik untuk menulis surat kepada Lord Ferdinand,” kata Cornelius.
"Dia akan tahu lebih baik dari siapa pun bagaimana Ehrenfest harus menyikapi
murid Profesor Hirschur."
"Aku akan
mengumpulkan informasi intelijen tentang Raimund," tambah Hartmut. “Kurasa
tidak akan banyak yang mengetahui tentang seorang medscolar magang random tahun
ketiga, tetapi aku akan mencaritau sebisaku.”
Kami akhirnya
kembali lebih cepat sebelum bel keempat, dan ketika para pengikutku sibuk
bekerja, Wilfried menatapku dengan bingung. “Kali ini apa yang terjadi?” Dia
bertanya.
“Murid baru
Profesor Hirschur adalah cendekiawan magang dari Ahrensbach,” aku menjelaskan.
Matanya terbuka
lebar, dan yang paling dia lakukan sebagai tanggapan adalah kaget,
"Apa?!"
“Dengan asumsi
dia memiliki akses bebas ke laboratorium Profesor Hirschur, mungkin saja semua intelijen
kita mengalir langsung ke Ahrensbach. Profesor Hirschur sudah sangat terbatas
dalam apa yang dia ketahui, karena dia sangat jarang menghabiskan waktu di
asrama kita, tetapi kita harus mencaritau seberapa parah kebocoran informasinya.”
Aman untuk
mengatakan bahwa Raimund tahu semua yang Profesor Hirschur lakukan tentang alat
dan lingkaran sihir yang dia teliti. Mengingat situasi mutlak lab itu,
sepertinya mustahil untuk menyembunyikan apa pun darinya.
"Apa itu
berarti mereka tahu segala sesuatu tentang lingkaran sihir yang kita sulam ke outfit
Schwartz dan Weiss?" Lieseleta bertanya, tampak khawatir. Keberadaan lingkaran
sihir adalah untuk melindungi shumil, tapi jika musuh kami tahu apa yang
mengaktifkan mereka dan apa yang mereka lakukan saat diaktifkan, kemungkinan
besar pertahanan mereka akan ditembus.
"Itu akan
tergantung pada seberapa banyak Ferdinand memberi tahu Profesor Hirschur ...
tapi ya, Raimund akan tahu sebagian besar dari apa yang kita bawa kembali dalam
dokumen," kataku sambil menghela nafas dan kemudian mulai menulis surat
darurat kepada Ferdinand. Itu dikirim ke Ehrenfest saat aku selesai; yang bisa
kami lakukan sekarang hanyalah menunggu jawaban.
Ruang umum
sebagian besar diisi oleh anak-anak tahun pertama yang telah menyelesaikan
kelas sore mereka; sebagian besar tahun kedua menghadiri pelajaran praktik, dan
meskipun ada beberapa tahun ketiga yang hadir, mereka tentu saja minoritas.
Cornelius dan Rihyarda adalah satu-satunya pengikutku yang saat ini bersamaku,
karena Hartmut dengan cepat meninggalkan asrama setelah makan siang untuk
mengumpulkan informasi.
Aku mengamati
lingkaran sihir yang telah dikoreksi Raimund dan mencoba mempelajari metodenya.
Lingkarannya sama sekali berbeda dengan lingkaranku.
"Raimund
adalah tahun ketiga ..." Aku bergumam pada diriku sendiri. Dia baru saja
memulai kelas tahun ketiganya, meskipun aku telah menyelesaikan semua kelas
tahun keduaku; secara teori, kami seharusnya tahu tentang satu sama lain.
Judithe bahkan menyebutkan bahwa tahun ketiga belum mempelajari lingkaran rumit
apa pun, tetapi Raimund tenggelam dalam penelitian dengan Hirschur dan
menghadiri kuliah Gundolf, jadi dia tahu lebih banyak tentang ilmu sihir
daripada aku. Semua kerja keras yang dia lakukan untuk mempelajari hal ini
jelas dari perbaikan yang disarankannya, dan aku merasa tidak enak hati tentang
bagaimana semuanya berakhir.
“Dia jelas
mendedikasikan banyak waktu untuk mempelajari magecraft,” kataku. "Tidak
heran dia sangat ingin membaca buku Lord Ferdinand."
“Dia dari
Ahrensbach,” jawab Cornelius dengan jelas, menatapku dengan tatapan tajam. Aku
bisa mengerti mengapa perasaannya terhadap kadipaten itu sangat keras—dia tidak
diragukan lagi menghabiskan dua tahun setelah malam yang menentukan itu untuk
memikirkan apa yang dia pandang sebagai kegagalannya sebagai seorang ksatria pengawal.
“Tetapi menahan
keinginan untuk membaca adalah tugas yang mustahil, tidakkah Kamu sependapat? Buku
yang Raimund ingin baca berada dalam jangkauannya, namun dia tidak bisa
menyentuhnya. Aku turut sedih.”
“Kurasa kamu
tidak perlu khawatir tentang itu...” kata Cornelius sambil menghela nafas,
sambil menurunkan bahu. Dia berlutut, sehingga kepalanya tepat di depan mataku.
"Kamu
terlalu tegang," kataku dan menepuk rambut hijau mudanya. Itu hampir
berdasarkan insting, kemungkinan besar dari hari-hari ketika aku akan melakukan
hal yang sama untuk Gil. “Aku mengerti bahwa berjaga-jaga merupakan hal wajar
bagi ksatria, tetapi jika kamu tidak tenang setidaknya saat kamu berada di
asrama, aku khawatir suatu hari kamu akan kalut.”
Ekspresi
Cornelius melunak, menunjukkan kekesalannya. Dia telah berubah dari memancarkan
aura seorang ksatria menjadi seorang kakak. “Jika kamu lebih waspada, Rozemyne,
aku tidak perlu sebegitunya. Bagaimana lagi aku harus bertindak ketika orang
yang seharusnya aku lindungi malah berempati terhadap musuh?”
“Tidak dapat
membaca buku adalah salah satu kenestapaan terbesar yang bisa dialami
seseorang, jadi ya, aku berempati. Tapi aku tidak ceroboh. Aku tidak ingin
disakiti, aku juga tidak berniat untuk menempatkan diriku dalam bahaya
berkali-kali.”
Cornelius
menjawab kata-kataku dengan tatapan ragu, tapi sebelum dia bisa menjawab,
ksatria yang menjaga aula teleportasi datang dengan bergegas ke ruang umum.
"Balasan darurat dari Lord Ferdinand," dia mengumumkan.
Setelah mendengarnya,
Cornelius kembali berdiri, ekspresinya kembali mengeras. Aku bisa menebak bahwa
dia ingin mengambil surat itu, tetapi Rihyarda bergerak lebih dulu—dia
mengambil kertas itu dengan satu gerakan cepat dan kemudian menyerahkannya
kepadaku.
Aku membuka surat
itu, dan ketika mulai membacanya, mataku melebar. “Ah... Sepertinya Ferdinand
akan datang ke sini besok sore,” kataku.
"Apa?!"
“Aku tahu orang
dewasa tidak boleh mengunjungi Akademi Kerajaan dalam keadaan normal, tetapi
tampaknya dia perlu berbicara dengan Profesor Hirschur tentang bagaimana alat-alat
sihirnya ditangani dan dimaintenance. Dia meminta kita untuk mengundangnya
makan malam besok. Dia juga menginginkan penjelasan tentang situasi ini sebelum
mereka bertemu, dan dalam hal itu, dia meminta kita untuk mengumpulkan apa yang
kami diskusikan di laboratorium dan informasi yang tersedia bagi kita mengenai
Raimund.”
Ferdinand ingin
kami mengetahui banyak hal tentang Raimund, seperti faksi apa yang dia dukung
di Ahrensbach, apakah dia terhubung dengan Count Bindewald, seberapa banyak
keterampilan dan wawasan yang dia miliki dalam alat sihir, dan juga bagaimana
dia memandang Ehrenfest.
"Tidak ada
waktu untuk mengumpulkan informasi sebanyak itu sebelum besok sore!"
pengikutku meratap, tapi sikap Ferdinand yang tidak masuk akal bukanlah hal
baru.
"Ferdinand
akan memutuskan apakah Profesor Hirschur bisa menghadiri penggantian outfit
Schwartz dan Weiss, jadi kita tidak punya pilihan selain berbuat sebisa kita,"
kataku. Ada kemungkinan dia akan bergerak untuk menahan gurunya, jadi kami
harus memberinya amunisi sebanyak yang kami bisa.
Charlotte mengangguk
setuju dengan tegas. “Kakak, aku akan mengirim pengikutku untuk mengumpulkan
intelijen juga. Faktanya, semua anggota Asrama Ehrenfest harus menggunakan
kesempatan ini untuk mencari tahu sebisa mungkin. Aku akan membuat pasukan.
Paman merasa perlu untuk mematahkan tradisi untuk kunjungan ini, dan kita harus
mempersiapkan kedatangannya sebaik mungkin.”
Saat makan malam
malam itu, terungkap bahwa murid Profesor Hirschur adalah cendekiawan magang
dari Ahrensbach dan Ferdinand akan datang untuk menentukan bagaimana kami menyikapi
berbagai hal ke depan. Kemudian, setelah semua orang berada di halaman yang
sama, kami meminta mereka untuk mengumpulkan informasi.
_________________________
"Masalahnya
sebanyak ini, aku mengerti..." kata Ferdinand segera setelah dia tiba
bersama Justus dan Eckhart. Dia duduk di ruang umum, mengulurkan tangan, dan
kemudian berkata, "Kertas."
Hartmut sudah
terbiasa membantu Ferdinand di gereja, jadi dia tidak membuang-buang waktu
untuk menunjukkan dokumen yang sudah disiapkan. “Raimund adalah medscholar
magang yang tidak dipandang baik di Ahrensbach,” katanya, memulai penjelasan.
“Ibunya lahir di Werkestock dan melayani istri kedua yang dieksekusi. Saat ini,
dia dibesarkan di sebuah rumah yang sudah reyot. Dia berada di ujung bawah
dalam hal mana, dan tidak ada seorang pun di keluarganya yang memiliki harapan
tinggi padanya. Sepertinya itu sebabnya dia cukup berdedikasi kepada Profesor
Hirschur, yang benar-benar mengakui bakatnya.”
"Aku
mengerti. Dan hubungannya dengan Count Bindewald?”
“Kami tidak dapat
menemukannya. Dia memiliki mana yang sangat sedikit sehingga dia bahkan
berjuang keras untuk penelitiannya saja. Dia awalnya mencoba untuk membuat
ulang alat dan lingkaran sihir yang Kamu tinggalkan seorang diri, tetapi keterbatasan
mana ini berarti dia harus menyelesaikan hanya dengan meningkatkannya.
Sepertinya dia juga sangat mengagumimu. Aku bahkan diberitahu bahwa dia iri
pada Lady Rozemyne, yang memiliki mana berlimpah dan dalam posisi untuk meminta
bimbinganmu secara langsung. Dia telah mengatakan bahwa dia berharap Kamu dapat
mengajarinya dan sangat ingin mendiskusikan penelitianmu denganmu.”
Ternyata, Raimund
ingin bergabung dengan acara semalam suntuk yang diadakan Hirschur dan
Ferdinand setelah Turnamen Antar Kadipaten tahun lalu. Dia juga iri pada
Hartmut, yang memiliki kesempatan untuk bekerja dibawah Ferdinand dan menjaga
buku-bukunya.
“Dia terdengar
sangat mirip dengan Heidemarie,” kata Justus dengan ekspresi seperti menahan
tawa. Eckhart merespon dengan ekspresi sedih, sementara Ferdinand mengangguk
setuju.
Aku hanya bisa
berkedip bingung, tidak yakin siapa yang mereka bicarakan. Rihyarda pasti
menyadari hal ini, saat dia berbisik ke telingaku bahwa Heidemarie adalah
mendiang istri pertama Eckhart. Dia rupanya melayani Ferdinand sebagai seorang cendekiawan
dan membantunya dalam membuat ramuan.
Tunggu... Jadi
kedua orang suami-istri itu cinta mati pada Ferdinand?!
Aku benar-benar
tercengang, tetapi sepertinya percakapan telah berlanjut tanpaku. "Apakah
ada dokumen yang menunjukkan apa yang telah ditemukan Raimund dalam
penelitiannya?" tanya Ferdinand.
“Dia memodifikasi
salah satu lingkaran sihirku kemarin,” kataku.
Aku memperlihatkan
lingkaran yang dimaksud, yang menimbulkan sedikit senyum bingung dari
Ferdinand. “Aku terkesan Kamu mengemas begitu banyak lingkaran sihir ke
dalamnya,” katanya, kemudian mulai dengan hati-hati menganalisa peningkatan
Raimund. Setelah beberapa saat, dia bergumam, "Menarik..." dan
menutup mata dalam kontemplasi.
Beberapa saat kemudian
Ferdinand membuka matanya lagi.
“Kesimpulanku
adalah aku ingin mempertahankan hubungan dengan Raimund dan, jika memungkinkan,
menggunakannya sebagai alat untuk mendapatkan informasi tentang Ahrensbach,”
katanya. “Situasi kita tidak seperti dulu, dimana kita bisa mengatur dengan
memutuskan hubungan dengan lawan. Kita sekarang adalah Kesepuluh, artinya kadipaten
lain ingin mengumpulkan intelijen tentang kita. Kita juga berbisnis dengan
Klassenberg dan Kedaulatan, yang membuat kadipaten top lain menaruh perhatian terhadap kita. Jika
mereka memiliki seseorang yang tidak berbahaya yang mungkin tertarik dengan
dokumen penelitian, akan lebih baik untuk tetap waspada tetapi tetap memancing
mereka untuk mengungkapkan rahasia mereka. Aku akan menentukan dokumen yang dapat
Raimund lihat, sementara kalian semua mengumpulkan pengalaman di sini di Akademi
Kerajaan. Ini tidak akan mudah, dan kita tidak dapat mengharapkan bantuan dari
orang dewasa, yang sudah begitu mapan dengan cara mereka.”
Murid-murid di
sekitarnya mengangguk, sementara aku mengakhirinya dengan antusias,
“Dimengerti!” Ferdinand pasti mendengar itu, dan setelah melihatku, dia mulai
mengetuk pelipisnya dengan ringan.
“Namun,”
Ferdinand melanjutkan, “Aku melarang Rozemyne berbicara dengan Raimund. Dia
akan menumpahkan setiap rahasia yang dia tahu berdasarkan emosi dan belas kasih.
Biarkan dia berkomunikasi hanya melalui cendekiawan magang.”
"Um,
tunggu... Hanya aku?!" seruku, memprotes dengan mata terbelalak. "Aku
lebih suka tidak diperlakukan secara khusus seperti ini!"
Ferdinand
menatapku. “Kamu memiliki kecenderungan kuat untuk bersikap lembut pada orang-orang
yang menarik hati kecilmu. Sebagai seseorang yang dibesarkan di gereja, pola
pikir dan tindak-tandukmu pada dasarnya berbeda dari kami semua. Aku tidak
dapat menentukan kapan atau di mana Kamu tiba-tiba menganggap seseorang sebagai
sekutu—atau bahkan keluarga—dan itu sebabnya aku tidak bisa mengambil risiko
membiarkan kamu berbicara langsung dengan Raimund. Terlalu berbahaya.”
“Ngh...”
Aku tidak bisa
mengatakan sesuatu untuk menyanggah — terutama ketika aku memang siap untuk
menerima Raimund sebagai sesama kutu buku. Ferdinand mengenalku terlalu baik.
"Kamu lebih
dekat dengan perpustakaan dan alat sihirku daripada siapa pun, dan Kamu tahu
banyak tentang tren dan teknologi yang harus tetap disembunyikan bagaimanapun
caranya," kata Ferdinand. “Tidak sadarnya dirimu dalam menjaga kerahasiaan
sangat bermasalah, dan jika Kamu tidak dapat melindungi pengetahuan yang harus
tetap tidak diketahui, aku akan segera memulangkanmu ke Ehrenfest. Ya, penting
bagimu untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman bersosialisasi, tetapi
sosialisasimu memengaruhi masa depan seluruh kadipaten kita. Kamu telah
menyelesaikan kelas tahun keduamu, jadi akan lebih aman untuk memanggilmu
kembali sebelum Kamu dapat membuat kesalahan besar.”
Sekali lagi, aku
tidak bisa mendebat. Semua pesta tehku yang dijadwalkan dengan profesor atau kadipaten
besar, tetapi meskipun demikian, aku tidak ingin dipulangkan. Aku memiliki banyak
hal untuk dinanti-nantikan tahun ini selain hanya membaca.
“Aku tidak ingin dipulangkan
ke Ehrenfest sebelum aku bisa bekerja di Komite Perpustakaan bersama
Hannelore,” kataku.
“Aku tidak ingin
melarangmu menghabiskan waktu bersama teman-temanmu, tetapi kamu telah
menghubungi pangeran ketiga dan menjadi sasaran Drewanchel. Berhati-hatilah
agar tidak memperburuk situasi sehingga aku tidak punya pilihan selain memulangkanmu,”
jawab Ferdinand.
Aku tidak bisa
berbuat apa-apa selain menyetujuinya, karena aku benar-benar berada dalam
situasi genting.
"Orang-orang
terdekatmu juga harus berhati-hati," lanjut Ferdinand, mengalihkan pandangannya
ke Wilfried dan Charlotte. “Raimund menghadiri pelajaran Profesor Gundolf, jadi
aku yakin ada baiknya hanya menyebarkan beberapa pengetahuan tentang penelitianku
dan kemudian menyerahkan urusan Drewanchel kepada Raimund dan Profesor
Hirschur. Beri tahu mereka bahwa hanya aku yang tahu detail yang mereka cari. Kita
dapat mengontrol informasi yang sampai ke tangan Drewanchel dengan lebih baik
dengan membatasi segala sesuatu yang Raimund ketahui, daripada membiarkan
Rozemyne menghadiri pesta teh Drewanchel dan berpotensi membocorkan informasi.”
Ferdinand
kemudian menoleh ke Hartmut. “Raimund hanyalah satu dari banyak peneliti yang
akan segera membuka komunikasi dengan Ehrenfest. Kamu dan cendekiawan magang
lain yang melayani keluarga archduke harus menghadapi mereka.”
"Dimengerti,"
jawab Hartmut.
Prospek jangka
panjang dari hubungan kami dengan Raimund dan kadipaten lain memang penting,
tetapi apa yang terjadi besok lebih penting. Aku menyuarakan kekhawatiranku.
“Ferdinand,
bagaimana dengan mengganti outfit Schwartz dan Weiss? Itu direncanakan akan dilakukan
besok.”
“Baik Raimund
maupun Profesor Hirschur tidak akan hadir. Aku telah mengizinkan sejumlah
dokumenku untuknya. Katakan saja bahwa, sebagai ilmuwan, dia harus bisa mencari
tahu sisanya sendiri. Itu menyangkut lingkaran sihir yang aku buat, tetapi
karena lingkaran ini juga lingkaran Kedaulatan, alat itu tidak boleh
diperlihatkan kepada cendekiawan magang Ahrensbach.” Ferdinand kemudian
mengulurkan tangan kepadaku. "Rozemyne, di mana dokumen yang kuberikan
padamu untuk memanipulasi Profesor Hirschur?"
"Philine,"
panggilku, dan dia segera mengeluarkannya untuk dibolak-balik Ferdinand. Dia
mengeluarkan beberapa lembar tertentu dan mengembalikan sisanya.
“Ini boleh bocor
tanpa masalah,” kata Ferdinand. "Gunakan saja jika diperlukan."
“Aku sangat
berterima kasih padamu.”
Dan dengan itu,
itu adalah waktu makan malam—diskusi kami ternyata cukup lama, dan Ferdinand
membutuhkan kesempatan untuk membaca dokumen yang sudah disiapkan.
Hirschur segera
tiba dan menyapa Ferdinand. Dengan ekspresi sangat tenang dia menyebutkan
betapa terkejut dirinya menerima surat undangan, tapi aku tahu dia merasa
tegang.
"Tidak
kusangka kamu akan datang sejauh ini, Ferdinand..." katanya. Orang dewasa
umumnya dilarang ikut campur dalam urusan Akademi Kerajaan, karena diyakini
bahwa anak-anak membutuhkan kesempatan untuk tumbuh dan mengumpulkan
pengalaman. Dan meski anak-anak terkadang mengirim pertanyaan ke rumah, sangat
tidak biasa bagi orang dewasa sampai datang dan memanggil seorang profesor.
“Hal ini
menyangkut alat-alat sihir ciptaanku sendiri, jadi aku perlu keterlibatan
langsung,” jawab Ferdinand. Situasi kami saat ini adalah kekacauannya sendiri,
dan tidak ada seorang pun yang bisa dia percayakan untuk
membereskannya—begitulah alasan dia bisa terlibat secara pribadi.
Percakapan
Ferdinand dan Hirschur berlanjut sepanjang makan malam dan tidak menunjukkan tanda-tanda
berhenti bahkan ketika salah satunya sudah selesai makan malam. Selama waktu
ini, mereka bersinggungan berbagai hal seperti bagaimana menghadapi Raimund,
bagaimana menangani alat-alat sihir, dan berbagi informasi di masa depan.
"Ada jurang
yang lebih lebar di antara kadipaten kita lebih dari yang bisa dipercaya oleh intelijenmu yang
terkumpul, Profesor Hirschur," Ferdinand melanjutkan. "Aku sendiri
diselamatkan oleh filosofi pengajaranmu, dan aku tidak berniat membantahnya...
tapi aku harus melakukan apa yang diharapkan dari bangsawan Ehrenfest."
"Haruskah
kita memperlakukan Raimund sebagai muridmu, Ferdinand?" tanya Hirschur.
"Aku yakin dia akan menyukainya."
“Aku akan memilih
lingkaran dan alat sihir paling tidak berbahaya yang pernah aku buat dan
memberikannya kepadanya sebagai tugas pekerjaan rumah. Jika dia berhasil
memperbaikinya, dia dapat mengembalikannya kepadaku lewat cendekiawan
Ehrenfest. Aku akan mengevaluasinya, lalu mengirim dokumen baru sebagai imbalan
informasi tentang Ahrensbach.”
"Aku sudah
bisa tahu dia akan membocorkan semua rahasia Ahrensbach demi dokumen-dokumen
itu," kata Hirschur. Dia tersenyum bingung, tapi sepertinya dia tidak
punya niat untuk terlibat atau ikut campur. Rupanya, sebagaimana memang wajar
pengetahuan mengalir dari guru ke siswa, wajar pula jika pengetahuan mengalir
dari siswa ke guru. Ferdinand akan melatih Raimund sebagai murid melalui
komunikasi jarak jauh dan kemudian mengundangnya ke Ehrenfest sebagai pengikut
begitu dia dewasa.
"Bukannya
mungkin saja Ahrensbach tidak mengizinkannya pergi?" Aku bertanya.
"Tentu
saja," jawab Ferdinand. “Mereka tidak ingin kehilangan seorang peneliti
terampil semudah itu. Dan jika mereka ingin mempertahankan Raimund, mereka
harus memberinya posisi tinggi, membawanya ke bagian posisi atas kadipaten.
Hasil semacam itu akan memungkinkanku untuk mendapatkan informasi yang lebih
berarti. Dia mungkin memanjat kelas sosial di Ahrensbach atau pergi ke
Ehrenfest sebagai pengikutku.”
Jadi sekarang
satu-satunya masa depan baginya adalah menjadi pionmu? Kurasa tidak apa-apa,
dengan asumsi dia menginginkan itu, tapi... Eeh...
Saat aku
memperdebatkan masalah di kepalaku, Hirschur tersenyum lembut. "Kau
benar-benar berubah, Ferdinand," katanya. “Dulu, tidak peduli betapa hebat
alat sihir yang kau buat, kau akan kehilangan ketertarikan setelah
menyelesaikan dan selamanya akan mengesampingkannya. Kamu menunjukkan begitu
sedikit investasi sehingga Kamu hanya akan mengizinkanku untuk memiliki segala
sesuatu yang aku sukai. Tak habis pikir Kamu akan membesarkan seorang murid
dari jauh, memilih alat sihir mana yang akan diberikan kepada mereka dan
mengevaluasi hasilnya dengan hati-hati... "
Itu adalah
langkah dalam memburu pengumpulan intelijen, tetapi meskipun demikian, Hirschur
tidak menyangka Ferdinand akan bekerja sekeras itu untuk Ehrenfest. Dulu semasa
di Akademi Kerajaan, dia mungkin harus menerima gangguan terus-menerus dari
Veronica, sembari tidak menerima pujian atas pekerjaan yang sebenarnya dia
selesaikan.
“Politik berubah
dari tahun ke tahun, begitu juga dengan yang digoyahkan oleh arus,” kata
Ferdinand dengan ekspresi tenang. Dia kemudian menuju laboratorium Hirschur bersama
Eckhart dan Justus. Tampaknya dia akan mengambil kembali alat sihir apa pun
dimana dia tidak ingin mengambil risiko dimodifikasi Raimund sedemikian rupa
sehingga bahkan mednoble pun bisa memakainya. Beberapa hal terlalu berbahaya
untuk dibiarkan menyebar jauh dan luas.
Tak lama
kemudian, lingkaran sihir menyebar di dekat aula teleportasi mulai memproduksi
satu demi satu alat sihir. Mereka akan menimbulkan ancaman serius jika
diaktifkan secara tidak sengaja, jadi laynoble di dalam asrama ditugaskan untuk
membawa mereka satu per satu ke bagasi.
“Alat sihir
berbahayanya sebanyak ini? Jika alat sihir yang aman saja tidak ada di sini, lantas
berapa banyak yang dibuat Ferdinand secara keseluruhan saat dia berada di
Akademi?” Aku bertanya dengan putus asa ketika aku melihat gunung kecil di dalam
bagasi barang.
Hartmut
tersenyum. "Apakah Kamu tidak akan melakukan hal yang sama, Lady
Rozemyne?"
“Aku tidak
berencana melakukannya.”
"Benarkah
begitu? Aku melihat masa depan yang jelas di mana Kamu menghasilkan satu demi
satu alat sihir aneh, sambil mengklaim bahwa masing-masing alat itu sangat
penting untuk perpustakaan.”
Oke, aku tidak
bisa menyangkal hal itu.
Saat aku
mengerutkan bibir, Hartmut berjongkok sehingga hanya aku yang bisa
mendengarnya. "Lady Rozemyne, kapan Kamu berniat menerima nama
Roderick?"
“Hartmut?”
“Aku akan lulus
tahun ini, jadi untuk tahun depan dan seterusnya, aku perlu melatih seorang cendekiawan
yang dapat berada di antara Raimund dan Kamu. Mengingat dia adalah seorang medscholar,
Kamu akan membutuhkan seorang medscholar atau archscholar untuk ini,” dia
menjelaskan, mata oranyenya membawa rasa urgensi yang nyata. Philine memang
telah bekerja keras dengan baik, tetapi status adalah sesuatu yang tidak dapat
diatasi dengan kerja keras.
Post a Comment