Update cookies preferences

Unnamed Memory Vol 3; Intermission; Menolak Putus asa

Sambil memeluk tubuh anak kecil itu, wanita itu menangis.

Anak itu kedinginan dan tak bernyawa.

Mati. Hilang, tidak dapat dipulihkan kembali.

Dia terisak terhadap nyawa yang tidak akan pernah bisa dipulihkan. Tidak ada harga yang tampak terlalu mahal jika mampu mengembalikan si manis itu.

Seberapa jauh ke masa lalu dia harus pergi? Dia siap untuk kehilangan nyawanya sendiri untuk menggantikannya. Wanita itu dengan senang hati akan menerima siksaan apa pun jika itu mampu menghidupkan kembali anak itu.

Tapi itu tidak akan ada gunanya.

Dia tahu itu tidak akan terjadi. Tidak ada sihir yang bisa membatalkan kematian. Itu adalah sesuatu yang bahkan melebihi kekuatan dewa.

Kenangan itu sedikit menghibur dan tidak memberinya alasan untuk berharap sebaliknya.

“Siapapun itu, kumohon... Selamatkan bayiku....”

Ratapannya bergema di seluruh dunia. Air mata membasahi pipi pucatnya.

Kemudian dia mendongak, merasakan bahwa seseorang tiba-tiba berdiri di dekatnya.

Sosok itu sedang menatapnya. Tapi dia tidak tahu siapa itu. Yang bisa dia rasakan hanyalah kehadiran yang mengatakan, “Aku di sini.”

"Siapa kamu?"

Tidak ada Jawaban.

Siapa pun itu, dia menatap wanita itu. Sebuah suara berbicara, tanpa gender dan sedih.

"Apa Kau siap melakukan apa pun untuk menyelamatkan anakmu?" Maka perubahan takdir pun dimulai.

Post a Comment